A1news.co.id|Takengon – Said Muslim sangat mengapresiasi Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ” Aceh Tengah Berduka, Demokrasi Diperkosa Oknum Penyelenggara” yang di lakukan di depan Kantor DPRK Aceh Tengah.
Aksi ini membuktikan bahwa mahasiswa sangat kritis apa yang sedang terjadi pada politik di Kabupaten Aceh Tengah yang sedang “Tidak Baik Baik Saja”.
Said Muslim menyampaikan sedari awal kita minta kepada untuk penyelenggara dan siapapun dia agar pilkada tidak dicurangi.
Permintaan ini serius, sebab, menurut hemat saya, reaksi rakyat terhadap kecurangan pemilihan Bupati 2024 ini adalah preseden terburuk yang pernah terjadi selama saya ikut memilih.
Jika ini dibiarkan tentu rakyat akan marah besar dan ini yang sangat penting, kalau pemilihan Bupati di curangi, maka pastilah mata rakyat akan langsung tertuju ke Penyelenggara dan pihak terkait sekalipun. Rakyat tidak akan melihat ke arah lain.
Mengapa langsung tertuju ke penyelenggara bahkan mungkin ke pihak Kepolisian! Tidak lain karena jejak menuju kecurangan pemilihan Bupati 2024 ada di mana-mana.
Banyak sekali, sebagai bukti paslon 03 melalui kuasa hukumnya pernah menyurati Panwaslih tetapi menurut hemat saya sampai dengan detik ini belum ada jawaban.
Ada jejak indikasi intervensi atau cawe-cawe Penyelenggara dan pihak lain turut serta didalam menggoalkan salah satu paslon.
Janganlah demokrasi dibuat sesuka hati misal seperti memberi uang dengan istilah uang bombon untuk ke TPS.
Ingat masa depan generasi ini masih panjang, jangan ajari mereka untuk menggunakan uang dalam perpolitikan Aceh Tengah, tidak bagus itu.
Dan menurut saya Inilah beberapa contoh jejak Pemilihan Bupati Aceh Tengah paling aneh yang bisa dikaitkan dengan kemungkinan besar kecurangan Pemilihan Bupati 2024 telah terjadi.
Semua ini membuat masyarakat curiga kepada Kepada pihak pemyelenggara dan pihak terkait.
Saya sendiri mencatat indikasi kecurangan, dimana seorang warga bercerita tentang warga yang ditugaskan membagi-bagikan uang kepada para pemilih agar mencoblos paslon tertentu.
Untuk ini kita harapkan pihak pusat dari Jakarta turut andil menyelidiki proses Pilkada Aceh Tengah yang terindikasi sarat kejahatan.
Dan Logikanya, hanya orang-orang yang punya duit besar dan kekuasaan lah yang bisa melakukannya.
Mengapa rakyat marah besar terhadap pemilihan Bupati curang? Simpel saja, bahwa rakyat sudah muak dengan situasi sosial-politik yang ada saat ini.
Rakyat menghendaki agar kesewenangan yang semakin menjadi-jadi saat ini segera berakhir.
Hasil pemilihan Bupati hari ini adalah harapan rakyat untuk menghentikan segala kesewenangan itu dan kembalikan demokrasi ke tempatnya.
Itulah sebabnya banyak orang, termasuk saya, memperkirakan kecurangan Pemilihan Bupati 2024 ini sangat berpotensi menyulut kemarahan besar.
Karena itu penyelenggara sekali lagi, diminta agar tidak membiarkan kecurangan, apalagi sampai dipersepsikan merestui dan berperan.
Semoga indikasi kasus ini sampai ke pusat agar petinggi negeri ini tahu inilah Aceh Tengah sudah tercabik cabik akibat pemilihan Bupati yang saya anggap sangat amburadul.(AB)