Aceh Timur – Penyidik Satlantas Polres Aceh Timur, Polda Aceh menetapkan TR (24), warga Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara, pengemudi mobil barang (mobar) Mitsubishi Colt Diesel Nomor Polisi BK 8871 AD dan DE, (44), warga Desa Dayah Tanoh, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, pengemudi Aceh Truk Tronton Nomor Polisi BL 8246 BE.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pasca kejadian kecelakaan yang terjadi di Jalan Medan-Banda Aceh, Gampong Matang Seuleumak, Kecamatan Nurussalam, Kabupaten Aceh Timur pada hari Rabu, (12/02/2025) sekira pukul 13.40 WIB.
Akibat kejadian ini 1 (satu) penumpang mobil Mitsubishi Colt Diesel, Ibrahim Syah, (44), warga Desa Meuranti, Kecamatan Meranti, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medan.
Kapolres Aceh Timur AKBP Nova Suryandaru, melalui Kasat Lalu Iptu Eko Suhendro, Senin (17/02/2025) menyebutkan, setelah dilakukan tes urin oleh dokter Poliklinik Polres Aceh Timur, kedua pengemudi tersebut (DE dan TR) keduanya memperoleh hasil positif atau terdapat unsur sabu.
“Selain melakukan olah TKP dan gelar perkara kami juga melakukan test urine terhadap kedua pengemudi dan keduanya memperoleh hasil positif atau terdapat unsur sabu (methaphetamine) dan amp (amphetamine),” sebut Eko.
Menurutnya, TR yang merupakan sopir cadangan mobil Mitsubishi Colt Diesel cukup untuk ditetapkan sebagai tersangka yang telah menyebabkan kecelakaan lalu lintas hingga mengakibatkan korban Ibrahim Syah meninggal dunia, karena diduga masih ada pengaruh besar dari dampak narkoba yang dikonsumsinya sebelum berangkat perjalanan, selain itu TR mengemudi tanpa memiliki SIM.
Sementara itu penangkapan tersangka terhadap DE, selain positif sabu, pada saat berhenti di pinggir jalan hanya 30 % di bahu jalan selebihnya atau 70% mobi truk tronton yang ia kemudikan berada di badan jalan. Selain itu DE tidak memasang atau memberi tanda isyarat berupa jalan rambu yang sebagaimana mestinya.
“Terhadap TR dan DE kami lakukan terpencil di Ruang Tahanan Polres Aceh Timur dan terhadap keduanya disangkakan Pasal 311 ayat (5) jo Pasal 310 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dengan ancaman penjara 12 tahun,” ungkap Kasat Lantas Polres Aceh Timur Iptu Eko Suhendro.