Banda Aceh – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh siap advokasi permasalahan pelaku warung kopi (Warkop) di Banda Aceh dari platform layanan berbayar video.com.
Hal itu dikatakan oleh Komisioner KPI Aceh, Samsul Bahri, menyatakan kesiapan pihaknya untuk melakukan advokasi dan menjalin komunikasi dengan pihak Vidio.com.
“Kami akan membangun komunikasi dengan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) untuk mencari solusi yang mengakomodasi kedua belah pihak,” katanya.
Sementara itu, M. Reza Falevi, M.Sos., menegaskan bahwa karakter warkop di Aceh berbeda dengan daerah lain.
“Nobar di sini tidak bertujuan mengambil keuntungan lebih. Itu hanya fasilitas tambahan, bukan untuk komersialisasi dengan menaikkan harga atau menjual tiket,” jelasnya.
Komisioner lainnya, Ahyar, S.T., menyoroti kurangnya sosialisasi mengenai UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta kepada pelaku UMKM.
“Sosialisasinya belum merata. Akibatnya, UU ini terlihat timpang dan hanya menyasar usaha kecil. Kami harap penyelesaian kasus ini lebih adil dan berpihak kepada rakyat bawah,” tuturnya.
Forum Pelaku Usaha Warung Kopi Banda Aceh pun berencana menggandeng lembaga bantuan hukum. Langkah ini diambil untuk mengkaji upaya hukum dan advokasi yang dapat melindungi hak pelaku UMKM tanpa mengabaikan hak kekayaan intelektual pihak lain.
Menutup pertemuan, Arif Fadillah menekankan pentingnya menjadikan persoalan ini sebagai momentum untuk menyusun kebijakan lokal yang lebih jelas dan adil.
“Kami ingin menciptakan kepastian hukum sekaligus menjaga keberlangsungan usaha kecil di Aceh,” ujarnya.
“Persoalan ini tidak bisa disikapi secara hitam-putih. Warkop adalah sarana hiburan yang dekat dengan masyarakat. Jangan sampai mereka gulung tikar karena masalah yang seharusnya bisa dimediasi,” pungkasnya.
Dalam pertemuan itu, perwakilan pengelola warkop menyampaikan bahwa mereka tidak mengetahui adanya larangan terkait kegiatan nobar.
“Kami tidak bermaksud merugikan pihak mana pun. Nobar ini bagian dari budaya warung kopi di Aceh. Kami berharap ada solusi yang adil dan berpihak pada usaha kecil,” ungkap salah satu perwakilan pemilik usaha warung kopi di Aceh.