A1news.co.id|Subulussalam – Telah terjadi insiden konflik keributan di duga pelaku pencurian di perkebunan perusahaan PT. Bumi Daya Abadi Kecamatan Longkib Kota Subulussalam.
Kejadian itu bermula pada hari Senin 07 Juli 2025, Pukul 14:09 wib security melakukan patroli rutin di Area HGU Kebun PT. Bumi Daya Abadi, pada saat patroli security menemukan 2 (Dua) karung berisi brondolan yang di duga hasil curian.
Ketika di lakukan pengecekan lebih lanjut di area blok HGU tersebut, di temukan 3 orang diduga warga Desa S*p**g berinisial NN, GS, dan 1 orang warga yang merupakan anak dari GS. Mereka bersembunyi di balik pohon kelapa sawit.
Lebih lanjut di lakukan pemeriksaan dan interogasi secara humanis oleh pihak security perusahaan, maka di duga kuat mreka bertiga memang sedang melakukan tindak pidana pencurian di area HGU PT. Bumi Daya Abadi
karena di temukannya 7 (Tujuh) karung berisi brondolan dan 3 (Tiga) kereta sorong di lokasi kejadian.
Setelah proses tersebut, pihak security dan KTU perusahaan berinisiatif membawa para terduga pelaku ke kantor untuk membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
Disaat yang sama tiba – tiba datang warga berinisial WD dan 3 (Tiga) Orang temannya yang merupakan warga Desa S*p**g memaksa untuk menjeput terduga GS.
Namun pihak perusahaan tetap membawa GS dkk dan sejumlah barang bukti ke kantor kebun Perusahaan.
Berlanjut, ketika barang bukti sampai di kantor perusahaan datang Kembali orang yang di duga warga desa S*p**g memaksa mengambil sejumlah barang bukti berupa 3 Unit Kereta sorong dan berlari menuju area sungai, setelah di lakukan pengejaran ternyata
sejumlah warga lainnya sudah menunggu di area pelarian tersebut dengan membawa senjata tajam berupa parang/golok.
Salah satu dari warga tersebut sempat menyerang KTU perusahaan karena keberatan dilakukan perekaman menggunakan handphone.
Dalam kejadin itu juga pihak warga sempat melakukan pengancaman terhadap KTU
Akan di ambil kepalanya dan di bunuh, tidak hanya sampai disitu, Danru security yang juga di lokasi sempat menerima ancaman akan di penggal kepala dan akan di bunuh.
Karena mendapat ancaman, para personil perusahaan segera melarikan diri dan meninggalkan lokasi kejadian.
Setelah Dihubungi salah satu pimpinan perusahaan di lokasi setelah kejadian membenarkan kejadian tersebut benar adanya dan menyatakan telah mengantongi beberapa nama yang di duga sebagai provokator dan melakukan pengancaman yaitu KOI, KSM, GR.
Pada saat di hubungi personil perusahaan tersebut belum bisa banyak memberikan keterangan di karenakan masih syok terhadap kejadian tersebut.(Ramona)