Aceh Besar – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh terus memperkuat peran literasi media di kalangan generasi muda. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan literasi media yang digelar di MAN 5 Aceh Besar, Kamis (18/9/2025).
Narasumber kegiatan Komisioner KPI Aceh Koordinator Bidang Pengembangan Kebijakan Sistem Penyiaran, M. Reza Fahlevi, M.Sos, didampingi oleh moderator yang kondang Komisioner KPI Aceh Koordinator Bidang Kelembagaan Samsul Bahri SE.
Kegiatan literasi media ini juga dirangkaikan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara KPI Aceh dan MAN 5 Aceh Besar. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua KPI Aceh Muhammad Harun bersama Kepala MAN 5 Aceh Besar, Dr. Fauzuddin, S.Ag, M.Pd.
Kerja sama ini menandai komitmen bersama untuk memperkuat literasi media di kalangan pelajar, melalui program-program pembinaan dan edukasi berkelanjutan.
Dalam kesempatan itu, Reza menekankan bahwa generasi muda Aceh, khususnya para siswa, harus memiliki kesadaran kritis dalam menghadapi derasnya arus informasi di era digital.

“Para siswa tidak boleh hanya menjadi penonton atau sekedar konsumen informasi. Mereka harus tampil sebagai agen literasi media, menjadi pilar dalam lalu lintas informasi untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dengan begitu, generasi muda Aceh bisa menjadi filter dari derasnya arus konten yang beredar, baik di media sosial maupun internet,” ujarnya.
Lebih lanjut, Reza menegaskan bahwa literasi media bukan hanya soal memilah berita fakta dari hoaks, tetapi juga terkait dengan konten hiburan yang dikonsumsi sehari-hari.
“Hari ini banyak hiburan yang justru merusak moral generasi, mulai dari konten-konten yang jauh dari nilai budaya dan kearifan lokal Aceh, hingga ancaman serius seperti judi online. Pelajar harus bisa menyaring, memilih, dan menolak hal-hal semacam ini. Karena sekali terjebak, dampaknya bisa merusak masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Reza juga mengingatkan pentingnya peran pendidikan dalam membentuk kesadaran kritis generasi muda. Menurutnya, sekolah dan guru harus hadir sebagai benteng utama dalam mengajarkan cara berpikir kritis terhadap setiap informasi dan konten hiburan yang mereka konsumsi.
Sebelumnya, Samsul Bahri, sebagai moderator sekaligus memberi sambutan, menyampaikan, bahwa literasi media saat ini merupakan kebutuhan mendesak bagi pelajar.

“Literasi media itu ibarat tameng, kalau adik-adik kuat literasinya, maka informasi apa pun yang datang baik benar maupun salah bisa dihadapi dengan bijak. Jangan sampai kita dikendalikan oleh informasi, tapi kitalah yang harus mampu mengendalikan informasi,” kata Samsul.
Dengan kolaborasi bersama lembaga pendidikan, KPI Aceh optimis literasi media akan semakin mengakar dan melahirkan generasi emas yang kritis, kreatif, serta tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan budaya lokal, ungkap Samsul.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 5 Aceh Besar, Dr. Fauzuddin, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan siap mendukung program-program literasi media yang digagas KPI Aceh.
“Menurutnya, siswa perlu dibekali kemampuan berpikir kritis dan etika dalam bermedia sosial, agar tidak mudah terpengaruh oleh arus informasi negatif,” paparnya.
Alhamdulillah kegiatan berlangsung dengan antusiasme tinggi dari para siswa, diharapkan menjadi titik awal bagi terciptanya generasi muda Aceh yang cerdas bermedia, pungkasnya.