Banda Aceh – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Fatayat NU, Kopri PMII, dan IPPNU Aceh berkolaborasi melaksanakan kegiatan bertajuk “Gerakan Santri Mengawal Bumi” dengan tema “Dari Pesantren untuk Peradaban Dunia yang Bebas Sampah”.
Kegiatan ini berlangsung di Dayah Mishrul Huda Malikussaleh, Banda Aceh, pada Kamis, 23 Oktober 2025.
Program ini menjadi bentuk nyata komitmen santri dan kader Nahdlatul Ulama dalam mengawal isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah di lingkungan pesantren. Melalui rangkaian kegiatan seperti sesi inspirasi, workshop pemilahan sampah, praktik pengolahan sampah, hingga pengenalan bank sampah, dan penanaman pohon.
Para peserta diajak untuk memahami pentingnya menjaga kebersihan bumi sebagai bagian dari nilai keislaman dan kepesantrenan.
Koordinator kegiatan menyampaikan bahwa gerakan ini bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi menjadi momentum menguatkan kesadaran ekologis di kalangan santri.
“Santri harus menjadi pelopor kebersihan dan kelestarian lingkungan. Mengawal bumi adalah bagian dari jihad kemanusiaan,” ujar Desi Hartika.
Kegiatan berlangsung penuh semangat dengan partisipasi aktif santri putri, kader Fatayat, Kopri, dan IPPNU yang ikut langsung dalam praktik memilah dan mengolah sampah.
Berbagai tempat sampah organik, anorganik, dan residu juga diserahkan sebagai simbol komitmen pesantren menuju pesantren bebas sampah.
Melalui kolaborasi ini, para kader NU perempuan di Aceh menunjukkan bahwa santri tidak hanya menjaga akidah dan ilmu, tetapi juga memiliki peran strategis dalam menjaga bumi sejalan dengan semangat tema nasional Hari Santri 2025: “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”.