A1news.co.id|Sulsel– Buka Puasa bersama dengan Kapolda Sulsel Irjen. Pol. Andi Rian, yang berlangsung di Hotel Gammara, Rabu, (03/04/2024), dinodai dengan dugaan koalisi antara salah satu oknum PNS Humas Polda Sulsel dan oknum wartawan.
Dimana ada pembatasan terhadap tamu undangan yang hadir, disinyalir daftar nama wartawan telah diatur oleh kedua oknum ini.
Salah satu Wartawati yang datang malah dilarang untuk masuk oleh oknum Humas Polda berinisial NN.
“Saya datang mau registrasi karena kebetulan kegiatannya itu di area kolam renang. Ada meja dimana ada oknum humas Polda Sulsel berinisial NN dan ada wartawan salah satu TV Nasional berinisial BB serta wartawati media nasional berinisial NL.“ungkap Wartawati tersebut.
Karena tidak terdaftar didalam list, wartawati tersebut dilarang untuk masuk ke area kegiatan. Menurutnya, yang bisa mengakses hanya media yang diundang.
“Saya dilarang masuk karena tidak terdaftar dari 61(Enam Puluh Satu) nama wartawan yang tertera di daftar registrasi dan langsung mengatakan ke ibu NN bahwa apabila saya di daftar ibu NN berarti saya ada dalam daftar nama tersebut, padahal saya sering memuat berita kegiatan Polda Sulsel.“lanjutnya.
“Bukan hanya saya yang di larang masuk, tapi ada puluhan teman media yang sering meliput kegiatan Polda Sulsel yang datang juga dilarang masuk oleh oknum humas NN ini .” Ujarnya.
Pada saat ditanyakan terkait registrasi pendaftaran media, oknum NN mengatakan bahwa data itu Kapolda Sulsel. Irjen. Pol. Andi Rian yang langsung memberikan ke humas.
“Daftarnya langsung dari Kapolda. “Jawab NN, kepada Wartawati tersebut .
Mirisnya lagi ada seorang wartawati yang berinisial Y yang sudah di hubungi salah seorang staf humas Polda Sulsel untuk datang di acara tersebut namun sayang ketika tiba di lokasi ternyata namanya tidak terdaftar dan sayangnya lagi, dari 61 (Enam Puluh Satu) orang tertera di daftar terdapat satu media ada 2 (dua) sampai 3 (tiga) orang wartawannya hadir padahal diketahui di Grup Media Humas Polda terdapat kurang lebih 255 (Dua ratu lima puluh lima) orang wartawan yang menjadi anggota grup.
Kegiatan yang seharusnya menjalin keakraban antara media dengan pimpinan tertinggi di Kepolisian Sulsel malah menjadi hal yang dapat mengikis silaturahmi.
“Tidak mungkin kalau daftar nama media langsung dari Kapolda, dan sungguh tidak masuk diakal kalau Kapolda hafal semua nama namanya dan dari media apa “katanya.
Untuk diketahui bahwa TV Nasional dengan lantang menyuarakan bahwa wartawan mereka dilarang keras untuk menerima amplop atau pun upeti dengan alasan apapun, akan tetapi oknum Wartawan berinisial BB malah menerima.
“Wartawannya itu TV sudah digaji, mereka dilarang keras untuk menerima amplop atau upeti dengan alasan apapun, “tambahnya.
Sementara itu ada salah satu wartawan juga sempat menanyakan anggaran media yang tersedia di Humas Polda Sulsel kepada NN.
Akan tetapi wartawan tersebut malah diblokir. Olehnya itu Kabid Propam Polda Sulsel diminta untuk melakukan pemeriksaan untuk meminimalisir adanya dugaan penyalahgunaan anggaran.
“Ada wartawan juga yang sempat menanyakan anggaran media yang ada di Humas Polda Sulsel, tapi malah diblokir oleh NN.“jelasnya.(*)