A1news.co.id|Bireuen– Penjabat (Pj) Bupati Bireuen, Aulia Sofyan, PhD yang diwakili Sekda Ir Ibrahim Ahmad, MSi, membuka pelaksanaan rembuk stunting tahun 2024 dan kick off intervensi serentak, Rabu (25/6/2024) pagi, di Aula Setdakab Lama.
Kegiatan diikuti 100 peserta, dirangkai dengan kick off intervensi serentak percepatan penurunan stunting Kabupaten Bireuen ditandai pemukulan rapai, pembacaan komitmen dan kesepakatan rencana kegiatan, penandatanganan komitmen dan berita acara rembuk stunting.
Juga pembacaan SK Bupati Bireuen tentang penilaian kinerja unsur pelaku stunting, penyerahan penghargaan kepada unsur pelaku penurunan stunting untuk Kecamatan diterima para Camat, Kepala Puskesmas, kepala UPTD Keluarga Berencana (KB), dan paparan materi oleh para nara sumber.
Laporan Tim Koordinasi Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting Kabupaten Bireuen, Ir Mukhtar, MSi diwakili Sekretaris DPMGPKB Bireuen, Irmawati dalam laporan mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting kabupaten terintegrasi.
Mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi.
Membangun komitmen publik dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di kabupaten.
Sedangkan tujuan pelaksanaan kick off intervensi serentak untuk memastikan cakupan layanan pengukuran lebih luas deteksi dini masalah gizi dan kesehatan serta intervensi yang tepat sasaran yang memiliki risiko stunting disertai monitoring dan evaluasi.
Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan PhD diwakili Sekdakab, Ir Ibrahim Ahmad MSi antara lain mengatakan, melalui rembuk stunting ini,
Harus menyusun strategi dan kerja keras dari semua unsur layanan intervensi baik spesifik dan sensitif dalam percepatan penurunan stunting yang terintegrasi.
“Saya meminta kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bireuen, TPPS kecamatan dan TPPS gampong serta pemangku kepentingan lainnya,
Untuk meningkatkan koordinasi dan berkolaborasi dalam melakukan upaya percepatan penurunan stunting,” harapnya.
Untuk tingkat gampong, kami minta geuchik (kepala desa) selaku pembina TPPS gampong, bersama-sama dengan ketua TPPS, bidan desa, petugas gizi Puskesmas, petugas KB,
Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk melakukan penelusuran dan menemukan bayi/balita yang beresiko stunting serta keluarga berisiko stunting dan mengoptimalkan penggunaan dana desa untuk percepatan penurunan stunting.
Untuk para Camat selaku Ketua TPPS Kecamatan, kami minta untuk memfasilitasi, mengkoordinir gampong dan memastikan intervensi baik spesifik maupun sensitif terakomodir dalam Anggaran Pendapatan Belanja Gampong (APBG).
Diakhir sambutan, Sekda juga berharap semua pemangku kepentingan dapat mengambil perannya masing-masing, menginisiasi inovasi sesuai dengan permasalahan yang ada sebagai praktik, baik inovasi baru maupun hasil replikasi dari daerah lain.
“Sehingga, percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bireuen dapat tercapai sesuai dengan target yang telah kita tetapkan,” ujar Ibrahim Ahmad.
Penerima Penghargaan :
Katagori Kecamatan terbaik dalam pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Bireuen tahun 2023 yaitu.
1. Kecamatan Peusangan Selatan
2. Kecamatan Pandrah
2. Kecamatan Kota Juang.
Katagori Puskesmas :
1. Puskesmas Peusangan Selatan
2. Puskesmas Jeumpa
3. Puskesmas Jangka
Katagori UPTD Keluarga Berencana (KB) :
1. UPTD KB Kecamatan Kuala
2. UPTD KB Kecamatan Gandapura
3. UPTD KB Jeumpa.(Red).