A1news.co.id|Palembang– Dengan volume mencapai 1.200 ton setiap hari tanpa adanya pengolahan, sampah menjadi salah satu permasalahan serius. hal ini mendorong pemerintah kota Palembang untuk mencari solusi namun dapat memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat.
Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah kota Palembang untuk meningkatkan manajemen pengelolaan sampah yakni melalui Proyek LSDP (Local Service Delivery Improvement Project) atau Proyek peningkatan Penyediaan Layanan Lokal.
Proyek LSDP ini mencakup Penyediaan Layanan Publik Sektor Persampahan melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Infrastruktur.
Untuk mewujudkan kolaborasi antar pemerintah pusat dan pemerintah kota palembang dalam Proyek LSDP ini, Bappeda Litbang Kota Palembang menggelar Diskusi LSDP di ruang rapat Harmony and Happiness Bappeda Litbang Kota Palembang, Rabu (03/07/2024).
Pj. Walikota Palembang, Dr. A. Damenta, Mag.rer.publ.CGCAE mengatakan, kegiatan koordinasi ini sangat penting dilaksanakan antara Pemerintah Kota Palembang dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen Bina Bangda dan Bappenas karena masalah sampah di Palembang sudah mengalami krisis.
“Yang kita bahas hari ini pengolahan sampah di TPA Sukawinatan yang hibah dari Kementerian Dalam Negeri melalui bantuan Bank Dunia (World Bank),” tuturnya.
Dikatakan, bahwa Progres sejauh ini pembangunan TSPT di kota Palembang sudah ada DED, sudah proses administrasi termasuk hari ini akan dilakukan pengecekan langsung ke lapangan bersama pemerintah pusat dan daerah.
“Rencananya di Januari 2025 mulai pelaksanaan pembangunan TPST yang
Pengolahan sampah ini nanti akan melibatkan semua masyarakat,” Terangnya.
Senada, Direktur Pembangunan Daerah Kementerian PPN/Bappenas, Togu Pardede, ST., MIDS ketika dibincangi mengatakan “Kota Palembang ini sudah memenuhi persyaratan dokumen – dokumen yang dimintakan seperti FS dan DED.
Dan sekarang lagi menunggu persetujuan dari Bappenas untuk kelayakan seluruh Project LSDP ini.
Setelah itu kementerian keuangan bersama kita (Bappenas) dengan World Bank akan membuat agreement di akhir tahun,” jelasnya.
Project ini dilaksanakan dengan sistem Reimburse, dan bagus karena di pantau terus pelaksanaannya hanya selama lima tahun projek.
Jadi setiap tahun ada indikator, jika indikator ini dipenuhi maka akan diberikan Reimburse,” tukas Togu.
“Project ini dilaksanakan dengan sistem Reimburse, dan bagus karena di pantau terus pelaksanaannya hanya selama lima tahun projek. jadi setiap tahun ada indikator, jika indikator ini dipenuhi maka akan diberikan Reimburse,” tukas Togu.
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Iwan Kurniawan, ST., MT saat dibincangi mengatakan kegiatan ini merupakan persiapan dalam rangka kemendagri terlibat dalam penanganan masalah sampah di Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Program LSDP ini masih tahap persiapan untuk menyiapkan pelaksanaanya. kemudian akan di implementasikan di beberapa daerah termasuk kota Palembang,” jelas Iwan.
Dikatakan, “Kami Kemendagri datang berkoordinasi dalam rangka bagaimana kesiapan daerah.
Semoga kebijakan Pak Menteri, Kementerian Keuangan dan Bappenas ini bisa di implementasikan di tahun 2025 kalau daerah semuanya siap,” Pungkasnya.
Kepala Bappeda Litbang Kota Palembang, Ir. Harrey Hadi menambahkan, 1200 ton sampah maka perlu ditangani di hilir, seperti melalui energi listrik.
“Sedangkan TPST/LSDP ini penanganan nya di Hulu, untuk membangun mindset masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mampu memilah,” Jelasnya.
Kalau sudah dipilah, maka akan diolah melalui TPST/LSDP dengan mesin di cacah, plastik dipisahkan dan jadi material untuk bank sampah.
“Bank sampah perlu untuk sampah ini diolah jadi produk lebih bernilai,” Katanya.
Maka, melalui project LSDP/TPST ini masyarakat juga diajak untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi ini juga merupakan bantuan hibah.
Pilot project TPST/LSDP ini hanya ada dua daerah, yaitu Palembang dan Lebak Banten, jadi harapan kita bukan hanya penanganan tapi kita juga ingin terbangun kesadaran masyarakat,” Pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Yuko Arai (virtual) Senior Urban Specialist World Bank, Kasub Direktorat Partisipasi Masyarakat, Informasi dan Pembangunan Daerah Kemendagri, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kota Palembang, Inspektur Kota Palembang, Kepala BPKAD Kota Palembang, Kepala DLHK Kota Palembang,
Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Kepala Dinas Perkimtan Kota Palembang, Camat AAL dan Camat Sukarami, Chief Enterprise Bussiness Officer PT XL Axiata dan tamu undangan lainnya.(Ah)