A1news.co.id|Aceh Singkil – Stunting menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh Aceh Singkil. Selain faktor kesehatan, keterbatasan fasilitas sanitasi dan air bersih juga berkontribusi pada kondisi ini.
Hingga kini, terdapat 1.821 keluarga di singkil yang belum memiliki akses terhadap sumber air layak.
Untuk menangani permasalahan ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil menggelar rapat koordinasi penurunan stunting yang dihadiri oleh sejumlah camat, kepala dinas, dan perwakilan instansi terkait.
Dalam kesempatan ini, Pj Sekda Aceh Singkil, Edi Widodo, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mengatasi stunting secara tuntas.
“Untuk memberantas stunting, kita harus bekerja bersama. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam upaya penyelesaian masalah ini,” ujar Edi Widodo.
Edi Widodo menambahkan, langkah awal yang perlu dilakukan adalah penyamaan data di tingkat desa. Hal ini bertujuan agar semua informasi terkait stunting dapat tercatat dengan akurat.
“Kita harus memastikan bahwa data yang kita kumpulkan adalah by name by address. Dengan cara ini, kita bisa mengetahui siapa yang membutuhkan bantuan dan intervensi,” jelasnya.
Ia juga berharap, pada akhir Desember nanti, seluruh data terkait stunting di Aceh Singkil dapat diselesaikan dan dipahami dengan jelas.
Edi Widodo menekankan, jika data sudah lengkap, langkah selanjutnya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama dalam kegiatan posyandu. Partisipasi yang tinggi akan berpengaruh positif dalam menurunkan angka stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Edi Widodo juga menyampaikan bahwa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, untuk evaluasi lebih lanjut, rapat audit stunting akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Stunting tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Ini adalah masalah jangka panjang yang memerlukan kerja keras dan ketekunan. Saya yakin, dengan berkolaborasi, kita bisa mencapainya,” tambahnya.
Pada rapat tersebut, Edi Widodo juga mengingatkan agar semua peserta mematuhi regulasi yang ada, termasuk menjaga ketertiban selama rapat dan memberikan waktu untuk salat sesuai jadwal.
Sebagai bentuk penghargaan, sertifikat bebas buang air besar sembarangan (BABS) juga diberikan kepada perwakilan puskesmas sebagai bagian dari upaya meningkatkan sanitasi masyarakat.
Rapat koordinasi ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk menggerakkan semua pihak dalam usaha penurunan stunting di Aceh Singkil, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. (Irfan)