Kota Langsa – Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Langsa, melalui Kasubag Tata Usaha, Suko Wibowo, dan Kasubsi Keamanan, Syafruddin, baru-baru ini melakukan peninjauan pembukaan lahan pertanian di area luar Lapas bagi masyarakat dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Nasional Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk meningkatkan ketahanan pangan di seluruh lembaga pemasyarakatan, sekaligus mendukung Asta Cita Presiden dalam mewujudkan kemandirian pangan, kata Kelapa Lapas Narkotika Machda Landasny, Jum’at (10/01/2025).
“Tak hanya itu, Lapas Narkotika Langsa juga mengoptimalkan lahan kosong di kawasan brandgang lapas yang nantinya akan ditanami berbagai komoditas strategis, seperti sayur mayur, guna memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari,” jelas Machda.
Machda Landasny menyatakan bahwa Strategi Lapas Narkotika Langsa untuk mencapai ketahanan pangan melalui optimalisasi potensi lahan yang dimiliki, baik yang berada di dalam maupun di luar lapas.
“Lahan di luar lapas seluas 4.800 m2 hektar akan dikelola bersama masyarakat sekitar, sementara lahan di dalam lapas seluas 2000 m2 akan dimanfaatkan untuk mendukung kemandirian dan akan dikerjakan oleh warga binaan dengan status menunggu SK Pembebasan Bersyarat (PB),” papar Kalapas.
Kami juga akan menggandeng pihak ketiga dan mitra kerja untuk mewujudkan ketahanan pangan ini, serta mengembangkan sistem pemasaran yang dapat meningkatkan hasil pertanian.
“Dengan demikian, Lapas Narkotika Langsa menargetkan pada tahun 2025 capaian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dapat melebihi dari capaian target atau dua kali lipat dari target yang ditetapkan,” imbuh Machda.
Kalapas Narkotika Langsa beserta jajaran menerapkan strategi untuk mencapai PNPB dengan mengoptimalisasi pembinaan kemandirian, kemitraan, pembiayaan, pengolahan, penyetoran, dan pengembalian kembali PNBP, serta menggalakkan gerakan “Cintai Produk Warga Binaan Pemasyarakatan” untuk mendukung keberlanjutan program ini, ungkap Machda Landasny.