A1news.co.id|Takengon – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah, Fitriana Mugie, menghadiri kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun anggaran 2025 yang berlangsung di Kampung Kekuyang, Kecamatan Ketol.
Kegiatan Musrenbangdes ini menjadi salah satu momen penting dalam rangka menyusun arah pembangunan desa secara partisipatif dan demokratis.
Selain Ketua DPRK, acara tersebut juga turut dihadiri oleh Bupati Aceh Tengah, Drs. H. Haili Yoga, M.Si., Ketua TP-PKK Aceh Tengah, Ny. Risnawati, serta Camat Ketol, Iwan Sejahtera.
Dalam keterangan nya, Fitriana Mugie menekankan, Musrenbangdes bukan hanya agenda rutin tahunan, melainkan ruang strategis terbuka bagi seluruh elemen masyarakat untuk menyampaikan gagasan, menyatukan persepsi, serta menyusun prioritas pembangunan yang berpihak kepada kebutuhan nyata warga.
“Musrenbangdes tentu bukan hanya sekadar forum tahunan, tetapi menjadi ruang bersama untuk memastikan suara masyarakat benar-benar menjadi bagian dari arah pembangunan. Di sinilah letak kekuatan perencanaan yang berpijak dari bawah,” ujar Fitriana Mugie.
Ia mengapresiasi keterlibatan aktif masyarakat Kampung Kekuyang yang datang dengan semangat untuk berdialog, memberikan usulan, dan mengemukakan persoalan-persoalan mendasar yang mereka hadapi sehari-hari.
Mulai dari kebutuhan infrastruktur, akses pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Menurutnya, perencanaan pembangunan yang ideal adalah yang tumbuh dari aspirasi warga, dipertajam oleh pemerintah kampung dan kecamatan, lalu dikawal dan diperjuangkan hingga ke tingkat kabupaten.
“Sinergi antara aparatur desa, Kecamatan, Kabupaten, serta dukungan dari masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Tanpa sinergi, rencana yang sudah baik di atas kertas akan sulit terwujud di lapangan,” tambahnya.
Katanya lagi, pihaknya mendukung kebijakan dan penganggaran yang berpihak pada pemerataan pembangunan antar wilayah, termasuk di daerah-daerah pedalaman seperti Kecamatan Ketol.
“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada kampung yang tertinggal. Semua warga Aceh Tengah berhak mendapatkan akses yang setara terhadap pembangunan. Musrenbangdes adalah pijakan awal menuju cita-cita besar itu,” tuturnya.
Ia berharap semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor yang terlihat dalam Musrenbangdes ini bisa terus dijaga, agar pembangunan yang dilakukan benar-benar mencerminkan harapan dan kebutuhan masyarakat.
“Musrenbangdes ini adalah langkah bersama untuk mewujudkan Kampung Kekuyang menuju desa mandiri, maju, dan berkeadilan,” pungkasnya.(AB)