Kota Langsa – Aksi kemanusiaan dengan berdonor darah dalam rangka memperingati Hari Thalasemia Sedunia dengan tema “Bersama Untuk Thalasemia: Menyatukan Masyarakat, Mengutamakan Pasien”.
Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Pemerintah Kota Langsa, Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI), Persatuan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI), Blood For Life Foundation (BFLF) Langsa dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, di Tribun Lapangan Merdeka Kota Langsa, Kamis (08/05/2025).
Dokter Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Reni Suryanti, mengatakan, ada 76 pasien Thalasemia yang berobat di RSUD Langsa.
“Sejauh ini ada 76 pasien yang kita tangani yakni berasal dari 3 Kabupaten/Kota yaitu, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Tamiang,” sebutnya kepada Awak Media di sela kegiatannya.
Minimnya stok darah bagi penderita Thalasemia menjadi kendala utama di Kota Langsa dan ini menjadi sebuah tantangan besar dalam mengupayakannya.
Oleh karenanya lanjut dr. Reni, dirinya bersama UDD PMI Kota Langsa terus berupaya agar para pasien Thalasemia mendapat stok darah sesuai dengan golongan darahnya.
“Saat ini, stok darah hampir semua golongan sulit karena minimnya para pendonor darah sukarela mendonor secara rutin,” jelas dr. Reni.
Maka dari itu, melalui momentum kegiatan ini Ia mengajak seluruh warga Kota Langsa untuk dapat rutin mendonorkan darahnya. Karena dengan donor darah tak hanya menyehatkan tubuh namun juga dapat menolong banyak orang terutama para pasien Thalasemia dan HD atau gagal ginjal, ungkapnya.
Sementara Kabid Pelayanan Donor UDD PMI Kota Langsa, Kartini, menyampaikan, saat ini stok darah dalam keadaan tidak baik-baik saja.
Sementara permintaan kebutuhan darah dari berbagai pasien setiap hari selalu ada dari berbagai Rumah Sakit, sedangkan para pendonor darah sukarela tergolong minim.
Kami sangat berharap pada seluruh masyarakat Kota Langsa, Instansi Pemerintah, Swasta, BUMD dan BUMN kiranya dapat melaksanakan kegiatan donor darah secara rutin.
Darah kebutuhan penderita Thalasemia satu orang dua kantong untuk di transfusi, belum lagi cuci darah (HD) kebutuhan juga perorang dua kantong.
Pasien melahirkan, kecelakaan dan penyakit lain yang didiagnosa butuh transfusi darah, bahkan kadang kebutuhan untuk trombosit, tandas Kartini.