Kota Langsa – Toleransi umat beragama di Kota Langsa berjalan sangat harmonis, para mahasiswa Papua merasa tenang, damai dan aman dalam menuntut ilmu di bumi Serambi Mekkah.
Salah seorang mahasiswa Universitas Samudra Langsa, Sadrath Iyai, asal Timika, Papua Tengah, menegaskan bahwa kehidupan dalam toleransi umat beragama di Kota Langsa berjalan harmonis.
“Mereka sangat tenang dan damai dalam menjalani kehidupan saat ini dalam perbedaan kerukunan agama di Aceh khususnya di Kota Langsa,” kata Sadrath, Selasa, 3 Juni 2025.
Menurut Sadrath, setelah mengikuti kegiatan yang sangat bermanfaat dan penting agar kita selalu menjaga toleransi, perbedaan agama dan budaya serta lainnya.
Jadi tidak benar bahwa ada asumsi bahwa Kota Langsa itu masuk dalam katagori intoleransi kerukunan umat beragama,”itu semua tidak benar, sejak kami tinggal di sini hidup tenang dan damai,” ungkap Sadrath yang beragama Katolik itu.
Lantas, Sadrath juga yang tercatat sebagai mahasiswa semester II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Samudra tinggal di Langsa sejak Agustus tahun 2024 lalu tanpa ada hal yang mengganggu atau ancaman beribadah.
Acara yang dibawakan oleh moderator andal yang juga Kabid Ketahanan Ekonomi Sosbud dan Ormas Kesbangpol, Sri Verawati SH, membuat acara dialog kerukunan agama kian renyah.
Sebelumnya Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra SE, diwakilkan kepada Plt Asisten I, Siti Zuriah, SH, saat membuka acara Dialog Kerukunan Milenial Lintas Agama dengan mengusung tema “Harmoni dalam Keberagaman”, di aula Kesbangpol Langsa.
Menurut Siti Zuriah, para milenial atau kaum Gen-Z adalah masa depan Kota Langsa dan Indonesia diletakkan. namun tantangan juga tidak ringan, dimana dihadapkan pada dua ancaman serius yakni retaknya kerukunan sosial karena intoleransi dan disinformasi, serta maraknya penyalahgunaan narkoba, yang tidak hanya menghancurkan fisik, tetapi juga masa depan dan moral generasi muda.
“Kerukunan bukanlah sesuatu yang datang begitu saja. la adalah hasil dari kesadaran, pendidikan, dan dialog yang terus-menerus. Di era digital saat ini, anak muda mudah terpapar hoax, ujaran kebencian, dan provokasi,” ucap Siti Zuriah mantan Sekretaris Kesbangpol Langsa itu.
Oleh karena itu, mengajak seluruh generasi muda Kota Langsa untuk menjadi agen perdamaian, pelopor toleransi, dan menjaga kerukunan.
Langsa adalah kota yang majemuk, penuh warna dan kaya budaya. Perbedaan bukanlah ancaman. la adalah kekuatan jika kita mampu merawatnya dalam semangat saling menghargai, pungkasnya.
Sedangkan untuk narasumber dihadirkan dari Ketua FKUB Kota Langsa, H. Hasanuddin dan Sekretaris FKUB Provinsi Aceh, Hasan Basri M. Nur, PhD.
Acara yang digagas oleh Kesbangpol Aceh juga hadir Kaban Kesbangpol Kota Langsa, Drs Zulhadisyah S. MSP, serta menghadirkan berbagai milenial atau Gen-Z yang meliputi mahasiswa Unsam dari Papua, Presiden Mahasiswa Unsam, Ketua DPD II KNPI Kota Langsa, Dr Rizki, Ketua Ansor Langsa, Syarwan, Analis Kebijakan Ahli Muda, Kesbangpol Provinsi Aceh, Surya Edi Rahman SIP MA, beserta staf Kesbangpol Aceh.