A1news.co.id|Takengon – Dalam nuansa Idul Adha, kita tidak sekadar memperingati sejarah kurban Nabi Ibrahim, tetapi merefleksikan substansi pengorbanan sebagai bentuk totalitas komitmen terhadap nilai-nilai ketauhidan, keadilan sosial, dan perjuangan membebaskan umat dari keterbelakangan berpikir dan kemiskinan struktural.
Idul Adha adalah momentum etis yang menyadarkan kita: bahwa pengabdian intelektual seorang kader umat dan bangsa bukanlah untuk kemewahan pribadi, tetapi untuk keberdayaan masyarakat.
Kurban bukan hanya tentang hewan, tetapi tentang melepaskan ego demi cita-cita kolektif.
Mari jadikan semangat kurban sebagai landasan praksis perjuangan akademik, sosial, dan spiritual.
Di tengah apatisme generasi, kita, para kader HMI, dituntut untuk terus menyuarakan kebenaran, membela kaum mustadh’afin, dan menyusun peradaban baru yang berakar dari nilai-nilai profetik.
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum.
Semoga Allah menerima setiap tetes pengorbanan, dan memberkahi kita menjadi generasi pencetak sejarah, bukan sekadar pembaca sejarah.
AFDHALAL GIFARI Ketua Umum HMI Cabang Takengon-Bener Meriah
Pejuang Intelektual yang Belum Berkeluarga, Namun Telah Menikahi Jalan Perjuangan
Yakin Usaha Sampai