A1news.co.id|Takengon – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79, Polres Aceh Tengah mempersembahkan hiburan rakyat yang sarat makna dan kaya akan budaya lokal, yakni kesenian tradisional Didong Gayo.
Pergelaran seni Didong Jalu yang digelar pada malam hari, Sabtu (29/6/2025), di jalan Leube Kader, depan Mapolres Aceh Tengah, menjadi sorotan utama masyarakat Takengon.
Acara ini menampilkan dua kelompok seni ternama, Teruna Jaya dan Siner Pagi Mude, yang bersaing dalam pertunjukan Didong Jalu.
Sebuah pementasan yang memukau penonton dengan kebudayaan Gayo yang sarat dengan pesan moral dan kebersamaan.
Acara dimulai pukul 22.20 WIB dan menyedot perhatian ribuan penonton yang memadati sepanjang jalan.
Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan HUT Bhayangkara, yang sebelumnya diawali dengan pengundian doorprize.
Lima hadiah utama yang menarik menjadi daya tarik tambahan bagi masyarakat yang hadir.
Pengundian ini merupakan kelanjutan dari kegiatan jalan santai dan senam bersama yang diadakan pada pagi hingga siang hari sebelumnya, Sabtu (28/6/2025).
Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dody Indra Eka Putra, S.I.K., M.H., dalam sambutannya menegaskan pentingnya melestarikan seni tradisional sebagai bagian dari budaya lokal yang mendalam maknanya.
“Kesenian Didong Jalu adalah warisan budaya yang kaya akan pesan moral, kritik sosial, dan edukasi. Selain sebagai hiburan, Didong menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan kebersamaan antara masyarakat dengan Polri,” ujarnya.
Kapolres juga menambahkan bahwa dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, pendekatan budaya juga memiliki peran yang tak kalah penting.
“Kami menyadari bahwa menjaga kamtibmas tidak hanya dengan kekuatan hukum, tetapi juga melalui pendekatan budaya, edukatif, dan persuasif. Kegiatan malam ini adalah bukti nyata sinergitas antara Polri dan masyarakat,” kata Kapolres.
Pada kesempatan itu, Kapolres juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya acara tersebut.
“Semoga acara seni ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mempererat rasa persaudaraan, serta memperkuat persatuan di tengah keberagaman,” tutupnya.
Kegiatan ini menunjukkan keseriusan Polres Aceh Tengah dalam mendekatkan diri kepada masyarakat sekaligus melestarikan kesenian tradisional Gayo sebagai bagian dari kekayaan budaya yang harus dijaga dan diteruskan ke generasi berikutnya.(WD)