Kota Langsa – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Aceh bekerjasama dengan Kesbangpol Kota Langsa menggelar sosialisasi pemahaman etika dan budaya dalam berpolitik di aula Hotel Kartika Langsa, Kamis, 3 Juli 2025.
Sebanyak 70 peserta perempuan dari berbagai organisasi kaderisasi meliputi dari pengurus partai, OKP serta Ormas dalam wilayah Kota Langsa, dengan mengusung tema ‘Pentingnya Partisipasi Politik Dalam Menjaga Demokrasi’.
Acara sosialisasi dipandu oleh Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosbud, dan Ormas Badan Kesbangpol Kota Langsa, Sri Verawati, SH yang piawai dalam menghangatkan acara.
Kabid Poldagri Badan Kesbangpol Aceh, Agussalim, ST, MSi, mengatakan, bahwa sosialisasi ini penting disampaikan kepada kaum perempuan di Kota Langsa.
“Perempuan hari ini berafiliasi pada partai politik, ormas maupun OKP memiliki peran penting dalam kehidupan demokrasi,” jelasnya.
Agussalim mohon pada peserta dapat secara serius mengikuti acara hingga usai dan mampu menyerap pengetahuan dari para narasumber, ungkapnya.
Narasumber Dosen IAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Dr. M. Alkaf, MSi, menyampaikan tentang tantangan politik Indonesia kontemporer diantaranya populisme untuk meningkatnya politik identitas dan janji-janji manis tanpa solusi nyata dapat merusak rasionalitas pemilih dan memecah belah masyarakat.
Lanjutnya, minim literasi politik, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap sistem politik membuat mereka rentan dimanipulasi dan menjadi korban disinformasi. Politik uang, praktik suap dan jual beli suara masih marak terjadi, sehingga merusak integritas demokrasi dan melahirkan pemimpin yang tidak berkualitas.
“Disfungsi partai politik banyak partai politik fokus pada perebutan kekuasaan daripada pendidikan politik dan kaderisasi yang sehat untuk masa depan bangsa. Pancasila bukan hanya filosofi, tetapi juga panduan praktis untuk membangun budaya politik yang etis, harmonis dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” urainya.
Sedangkan Kepala Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat Universitas Samudera Langsa, Dr. T. M. Sahudra, MPd, MSi, menyampaikan, peran perempuan dalam politik bukan hanya sebagai pelengkap, akan tetapi sebagai sebuah kebutuhan.
“Dukungan semua pihak diperlukan untuk mewujudkan kesejahteraan, mari kita dorong partisipasi perempuan dalam seluruh level politik,” ajaknya.
Selanjutnya penyampaian Dosen Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa, Farahdiba Thahura, MS, menjelaskan dalam publik speaking ada beberapa teknik yang baik diantaranya artikulasi yakni ucapkan kata dengan jelas, intonasi adalah baik turunkan suara agar tidak monoton.
Hal lain, kontak mata yaitu lihat audiens jangan terpaku pada teks, gesture adalah gunakan tangan dan ekspresi wajah untuk menegaskan mata, kecepatan bicara meliputi jangan terlalu cepat atau terlalu lambat.
Lalu, pacing atau beri jeda di titik-titik penting agar audiens dapat mencerna apa yang disampaikan. Etika yang harus dikuasai dalam berbicara politik, Jujur atau hindari manipulasi atau retorika yang tidak benar atau menyesatkan.
Kemudian sopan dan hindari ujaran kebencian, fitnah dan bahasa kasar. Konsisten antara ucapan, perilaku dan tindakan nyata. Asertif tapi santun dalam menyampaikan pendapat tanpa menyerang pribadi. Berbasis data hindari argumen kosong tanpa adanya data.
“Kunci keberhasilan dalam publik speaking yang harus kita kuasai adalah siapkan materi, latih gaya bicara dan bahasa tubuh, kenali audiens dan juga etika serta integritas,” tutupnya.
Hadir Kaban Kesbangpol Kota Langsa, Drs. Zulhadisyah Sulaiman, MSP, Plt. Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Langsa, Amir Muda Arafat, SH, MSP, Kabid Penanganan Konflik dan Kewaspadaan Dini Kesbangpol Kota Langsa, Dani Sabda, SSTP serta undangan lainnya.