A1news.co.id | RIAU || Suasana hening menyelimuti rumah Slamet Riyanto di Desa Pematang Tinggi, Kecamatan Kerumutan, Kamis malam, 3 Juli 2025.
Sejumlah warga duduk bersila dalam sebuah acara wirid yasinan rutinan yang digelar untuk mendoakan keluarga yang telah berpulang. Namun, kehadiran salah satu tamu malam itu membawa nuansa berbeda: seorang polisi berseragam, menyatu dalam majelis doa.
Dia adalah Aipda Masnur, SH, Bhabinkamtibmas yang membina dua desa sekaligus: Desa Pematang Tinggi dan Beringin Makmur. Dalam giat sambang dan DDS (door to door system) tersebut, Aipda Masnur tak hanya hadir sebagai aparat penegak hukum, melainkan juga sebagai sahabat dan pembina masyarakat yang membaur dalam kegiatan spiritual warga.
Usai doa dan yasinan dipanjatkan, Aipda Masnur menyampaikan beberapa pesan penting kepada perangkat desa dan warga yang hadir.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan dan memperkuat ikatan sosial.
“Terima kasih atas dukungan masyarakat selama ini. Mari kita bersama-sama menjaga situasi tetap aman, damai, dan kondusif,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan warga agar lebih bijak menggunakan media sosial, tidak mudah terprovokasi berita bohong, serta menghindari praktik-praktik yang merusak ketertiban seperti perjudian daring (judol), konsumsi minuman keras, dan narkoba.
Pesan penting lainnya yang disampaikan adalah larangan membuka lahan perkebunan dengan cara membakar. “Itu jelas melanggar undang-undang dan dapat merugikan banyak pihak, termasuk lingkungan,” tegasnya.
Selain itu, Aipda Masnur juga mendorong para perangkat desa agar turut menjadi kepanjangan tangan Polri dalam menyampaikan pesan-pesan kamtibmas ke masyarakat.
Kegiatan semacam ini, menurut Polsek setempat, menjadi bagian dari strategi memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
“Bhabinkamtibmas adalah ujung tombak kami. Merekalah yang setiap hari hadir di tengah masyarakat dan memahami detak kehidupan warga,” tulis laporan resmi yang diteruskan ke jajaran Polres Pelalawan.
Dengan hadir langsung dalam ruang-ruang sosial warga—dari pos ronda hingga pengajian—Polri berharap mampu mengantisipasi lebih awal setiap potensi gangguan keamanan.