A1news.co.id|Subulussalam – Harga gas LPG 3 kg berwarna melon di Kota Subulussalam masih melampaui batas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Hal ini membuat ibu-ibu rumah tangga mengeluh karena terpaksa harus membayar lebih mahal untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut pengamatan, pangkalan gas LPG 3 kg ada namun kosong, sementara kios-kios kecil di sekitar pangkalan menjual gas LPG 3 kg dengan harga yang melambung.
Ini menimbulkan dugaan bahwa pangkalan sengaja mengambil keuntungan dengan mengencer ke kios-kios kecil.
Kenaikan harga gas melon yang tidak terkendali ini berdampak pada meningkatnya biaya hidup masyarakat.
Ibu-ibu rumah tangga berharap agar pemerintah dapat mengawasi dan menindak tegas pangkalan-pangkalan yang nakal untuk memastikan ketersediaan gas LPG 3 kg dengan harga yang sesuai dengan HET.
Aparat Penegak Hukum (APH) dan dinas terkait diminta untuk segera mengambil tindakan terhadap pangkalan gas LPG 3 kg yang nakal.
Pasalnya, pangkalan-pangkalan tersebut mempermainkan barang subsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.
Hak orang miskin dipertaruhkan, pangkalan nakal tersebut dinilai mengambil keuntungan dari hak orang miskin dengan menjual gas LPG 3 kg di atas harga yang seharusnya.
Hal ini sangat tidak etis dan merugikan masyarakat yang membutuhkan.
Masyarakat berharap agar APH dan dinas terkait dapat segera menindak tegas pangkalan-pangkalan yang nakal dan memastikan bahwa barang subsidi dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Dengan demikian, masyarakat miskin dapat memperoleh bantuan yang seharusnya mereka terima.(Ramona)