A1news.co.id|Nagan Raya – Irwan Saputra Kabid PPD HMI Cabang Nagan Raya Pembangunan daerah sejatinya adalah upaya kolektif.
Tidak ada daerah yang bisa maju hanya dengan peran dan kebijakan yang diambil pemerintah tidak tepat sasaran, apalagi jika masyarakat hanya diposisikan sebagai penonton.
Dalam pandangan saya, partisipasi masyarakat adalah sangat penting dalam memajukan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Partisipasi masyarakat bukan sekedar hadir dalam musyawarah atau menyampaikan aspirasi.
Lebih dari itu, partisipasi adalah sikap aktif rakyat untuk ikut menentukan arah kebijakan, mengawasi jalannya program, hingga turut menjaga hasil pembangunan yang sudah terwujud.
Kebijakan pembangunan tanpa melibatkan masyarakat sering kali melahirkan proyek-proyek yang tidak tepat sasaran.
Misalnya, bantuan sosial yang tidak menyentuh kelompok paling membutuhkan, atau pembangunan infrastruktur yang tidak sesuai dengan kebutuhan desa. Hal ini terjadi karena suara masyarakat diabaikan.
Masyarakatlah yang paling memahami persoalan sehari-hari mereka. Pemerintah hanya akan tepat sasaran jika mau mendengar suara rakyat.
Maka keterlibatan warga sejak tahap perencanaan hingga evaluasi sangatlah penting.
Kita harus mengetahui bahwa rendahnya partisipasi masyarakat juga dipengaruhi oleh dua hal:
Pemerintah yang belum sepenuhnya membuka ruang partisipasi yang transparan.
Masyarakat yang masih pasif, atau bahkan tidak tahu hak mereka untuk terlibat.
Maka tugas kita bersama adalah memperbaiki kedua sisi ini. Pemerintah daerah harus memastikan mekanisme partisipasi berjalan, seperti musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) di semua tingkatan, konsultasi publik, hingga transparansi anggaran desa.
Sementara itu, masyarakat pun harus mulai belajar menyampaikan aspirasi secara cerdas, memberi masukan yang konstruktif, dan berani mengawasi program pembangunan.
Sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), kami meyakini bahwa pembangunan yang baik lahir dari masyarakat yang kuat dan kritis.
Kami di HMI Cabang Nagan Raya siap menjadi mitra kritis pemerintah, sekaligus menjadi jembatan antara rakyat dengan pemangku kebijakan.
Pendidikan politik rakyat, advokasi hak-hak warga, hingga pendampingan masyarakat desa untuk menyusun aspirasi adalah hal-hal nyata yang harus kita lakukan.
Kemajuan Nagan Raya bukan hanya soal jalan mulus, gedung megah, atau angka-angka statistik ekonomi yang naik.
Kemajuan sejati adalah ketika rakyat kita merasakan manfaat pembangunan, merasa dilibatkan dalam setiap kebijakan, dan mampu berdiri di atas kaki sendiri.
Bangunlah daerah bersama rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Karena rakyat adalah pemilik sejati daerah ini.(*)