A1news.co.id|Takengon – Di tengah sorotan publik terkait capaian pendapatan daerah, Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten (BPKK) Aceh Tengah menegaskan bahwa realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) semester pertama Tahun Anggaran 2025 menunjukkan kinerja yang cukup progresif dengan capaian 46,53% per 30 Juni 2025.
Realisasi ini tercatat dalam Aplikasi SIPD Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Pendapatan dan Belanja Daerah Konsolidasi Tahun 2025, di mana dari total anggaran PAD sebesar Rp181 miliar lebih, telah berhasil direalisasikan sebesar Rp84 miliar lebih hanya dalam kurun waktu enam bulan pertama.
“Capaian ini mencerminkan komitmen dan upaya serius Pemerintah Kabupaten dalam menggali potensi-potensi pendapatan daerah secara berkelanjutan, termasuk melalui optimalisasi sektor Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, khususnya Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) pada objek pajak restoran, hotel, dan hiburan/tempat rekreasi,” ujar Plt. Kepala BPKK Aceh Tengah, Gunawan Putra, saat di singgung tentang kemajuan pendapatan daerah, diruang kerjanya, Rabu (16/7/2025)
Ia menambahkan bahwa pendekatan intensif dan kolaboratif dengan sektor perizinan serta koordinasi melalui Perjanjian Kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu turut memperkuat strategi peningkatan PAD.
“Kami tidak tinggal diam. Setiap triwulan kami lakukan evaluasi dan penyempurnaan strategi untuk mencegah kebocoran serta memperluas basis data potensi pajak,” lanjutnya.
Sebagai bentuk keseriusan dalam mendorong percepatan optimalisasi pendapatan daerah, Bupati Aceh Tengah telah menugaskan Wakil Bupati Aceh Tengah untuk fokus memimpin dan mengkoordinasikan langkah-langkah upaya optimalisasi PAD dan percepatan realisasi digitalisasi pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam agenda reformasi fiskal daerah guna menciptakan sistem pemungutan yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Dilanjutkannya, capaian PAD semester kita di awal TA. 2025 sebesar 46,53% tersebut juga dinilai cukup kompetitif dibandingkan sejumlah kabupaten lain di Provinsi Aceh.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah secara simultan juga terus menekan potensi kebocoran di sektor retribusi dan mengintensifkan pendataan wajib pajak baru melalui pendekatan langsung di lapangan.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Pendapatan BPKK Aceh Tengah, Anhar menyampaikan, “Kita telah menyiapkan skema akselerasi optimalisasi PAD semester kedua yang mengedepankan digitalisasi dan integrasi sistem informasi pendapatan daerah, didukung oleh komitmen pimpinan daerah kami semakin bersemangat untuk terus melaksanakan langkah-langkah edukasi dan pengawasan berkala kepada para wajib pajak.
Langkah ini kami yakini akan mempercepat penerimaan pendapatan serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” ujar Anhar.
Dijelaskannya, ditahap pertama dari penerapan sistem digital ini dilakukan melalui penyebaran perangkat Electronic Fiscal Devices (EFD) di sektor-sektor PBJT seperti jasa penjualan makanan dan minuman, perhotelan/penginapan, serta tempat hiburan yang tersebar di seluruh kecamatan, terutama wilayah kota dan destinasi wisata unggulan seperti Danau Lut Tawar dan sekitarnya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah optimis bahwa hingga akhir tahun 2025, target PAD akan tercapai bahkan berpotensi mengalami over target, seiring dengan kuatnya komitmen lintas perangkat daerah serta dukungan aktif dari masyarakat dalam mewujudkan kemandirian fiskal daerah.
Dengan semangat kolaborasi, digitalisasi, dan inovasi berkelanjutan, Aceh Tengah terus menunjukkan tekad kuat untuk bangkit, menggali potensi daerah secara maksimal, dan menjadikan sektor pajak sebagai fondasi utama pembangunan daerah, Pungkas Anhar.
Sementara Presma Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Asraf dalam sebuah media online menyatakan dirinya turut prihatin dengan Pendapatan Kabupaten Aceh Tengah terendah se-Aceh.
Menurut Asraf, presentasu realisasi pendapatan Aceh Tengah sampai dengan Juli 2025, hanya sebesar 23,86 persen. Dimana persentase itu merupakan terendah di seluruh Kabupateb/Kota di Aceh.
Hal tersebut, ungkap Plt. Kepala BPKK Aceh Tengah, Gunawan pada posisi itu, mungkin laporan kami belum ter up date oleh pihak kementrian atau provinsi, itu tidak kami salahkan, terangnya,
Namun, untuk saat ini, pihaknya telah menyampaikan kembali laporan untuk semester I tahun 2025, sesuai dengan laporan pihak kami, bahwa untuk PAD tahun 2025 ini, Inya Allah dapat kita capai, pungkasnya.(WD)