A1news.co.id | RIAU || Kegiatan pendinginan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau terus dilakukan. Memasuki hari ke-5, api di lokasi kebakaran telah berhasil dipadamkan, namun masih terpantau asap dari dahan kering yang terbakar.
Titik Karhutla ini sebelumnya terdeteksi melalui aplikasi Dasboard Lancang Kuning (DLK), yang memonitor beberapa koordinat di wilayah Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti.
Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara, S.I.K., melalui Kapolsek Teluk Meranti Ipda Bobby Even SH, MH menyebutkan bahwa luas lahan terdampak mencapai sekitar 10 hektare, yang terdiri atas kebun sawit milik masyarakat dan lahan kosong dengan semak belukar. Jenis tanah di lokasi tersebut adalah gambut, yang dikenal sulit ditangani karena bara api bisa kembali hidup saat tertiup angin.
“Api sudah padam, tapi proses pendinginan masih terus dilakukan untuk mencegah potensi api hidup kembali,” ujar Kapolsek, Selasa (29/7/2025).
Sebanyak 60 personel gabungan diterjunkan dalam upaya pemadaman dan pendinginan ini. Mereka terdiri dari anggota Polri, MPA Desa Pulau Muda, BPBD, RPK PT Arara Abadi, Damkar PT THIP, serta Manggala Agni. Sejumlah peralatan seperti 10 unit mesin ministriker, 100 roll selang, hingga alat berat juga dikerahkan.
Namun, medan yang sulit jadi kendala utama. Lokasi Karhutla berada sekitar 40 km dari Polsek Teluk Meranti, dan harus ditempuh dengan menembus semak belukar. Selain itu, daerah tersebut merupakan jalur lintasan Harimau Sumatera, sehingga pemadaman tak memungkinkan dilakukan saat malam hari.
“Angin cukup kencang, akses air terbatas, dan areal gambut yang rawan kembali menyala menjadi tantangan tersendiri,” tambah Kapolres.
Sejumlah langkah pencegahan juga telah dilakukan, termasuk membuat sekat bakar menggunakan alat berat untuk mengisolasi titik api, serta penyelidikan penyebab terjadinya kebakaran.
Pihak kepolisian menegaskan komitmennya dalam menindaklanjuti Karhutla serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang.