A1news.co.id | RIAU || Rabu, 30 – Juli 2025. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, mulai menunjukkan tanda-tanda mereda. Tim gabungan masih melakukan proses pendinginan pada hari keenam di lokasi kebakaran yang termonitor melalui aplikasi Digital Landfire Kit (DLK).
Dari laporan resmi Polres Pelalawan, titik api awal terdeteksi di lahan gambut seluas sekitar 10 hektar milik masyarakat dan semak belukar. Lokasi kebakaran berada di beberapa koordinat yang tersebar di wilayah Desa Pulau Muda, dengan kondisi medan yang cukup menantang.
“Kami telah menerjunkan 60 personel gabungan, termasuk polisi, MPA Desa Pulau Muda, BPBD, RPK Arara Abadi, Damkar PT THIP, serta Manggala Agni, untuk melakukan pemadaman dan pendinginan,” ujar Kapolsek Teluk Meranti Ipda Bobby Even, S.H., M.H.
Proses pemadaman dihadapkan pada sejumlah kendala, antara lain medan yang sulit dengan jarak tempuh sekitar 40 kilometer melewati semak belukar, serta angin kencang yang berpotensi menghidupkan kembali api di lahan gambut. Selain itu, lokasi karhutla juga menjadi jalur perlintasan Harimau Sumatera, sehingga aktivitas pemadaman pada malam hari tidak memungkinkan demi keselamatan petugas.
Berbagai peralatan pun dikerahkan untuk mendukung operasi ini, mulai dari kendaraan roda empat dan dua, speed boat, mesin ministriker, hingga alat berat yang digunakan untuk membuat sekat bakar sebagai upaya memutus penyebaran api.
“Kondisi saat ini api sudah padam, namun asap masih terlihat dari dahan kering yang terbakar. Proses pendinginan akan terus dilakukan hingga benar-benar aman,” kata Kapolsek.
Upaya penyelidikan terkait penyebab kebakaran juga tengah berjalan, sebagai bagian dari langkah antisipasi agar insiden serupa tidak terulang.
Dengan koordinasi lintas sektor dan dukungan teknologi pemantauan DLK, tim berkomitmen mengakhiri karhutla yang telah mengganggu ekosistem dan aktivitas masyarakat setempat ini.