Kota Langsa – Jiwa kepedulian sosial dan semangat pantang menyerah pahlawan nasional Cut Nyak Dhien dihidupkan kembali oleh mahasiswa baru Universitas Sains Cut Nyak Dhien (USCND) Tahun 2025.
Program “Satu Mahasiswa Satu Mug Beras” menjadi bukti bahwa semangat Cut Nyak Dhien seperti kepemimpinan, ketegasan, dan pengutamaan kepentingan bersama terus relevan dan diimplementasikan oleh generasi muda Aceh masa kini.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari agenda pengenalan kampus, tetapi telah menjadi sebuah gerakan moral yang menandai awal perjalanan mahasiswa baru USCND 2025 untuk menjadi agen perubahan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, sebagaimana teladan yang telah diberikan oleh Cut Nyak Dhien.
Dalam sebuah terobosan baru Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Presiden Mahasiswa (PEMA) USCND, Mirza Maulana bersama Ketua Panitia PKKMB 2025, Khalisna Wildana menggagas program bakti sosial bernama satu Mahasiswa satu Mug Beras.
Mirza Maulana menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari visi kampus untuk menjadi universitas yang unggul dan islami, dengan langsung menyentuh kehidupan masyarakat sekitar Kota Langsa.
Kegiatan yang mengusung semangat “giving back” ini dimulai dengan pengumpulan beras pada hari ketiga PKKMB, Jumat, 19 September 2025, dan puncaknya adalah penyaluran bantuan pada Selasa, 23 September 2025.
“Kegiatan ini adalah bentuk konkret komitmen kami. Sejak hari pertama, mahasiswa USCND tidak hanya dididik untuk menjadi akademisi yang cerdas, tetapi juga manusia yang memiliki kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap masyarakat,” tegas Mirza Maulana, menekankan bahwa semangat kepemimpinan dan pengabdian adalah warisan yang harus dijunjung tinggi.
Menurut Khalisna Wildana, gagasan mulia ini, berakar dari nilai-nilai perjuangan Cut Nyak Dhien.
“Seperti halnya Cut Nyak Dhien yang pantang menyerah dan ikhlas berjuang demi rakyat, kami ingin mahasiswa baru belajar untuk memberikan sesuatu, sekecil apapun, dengan tulus. Mug beras ini adalah simbol yang terpenting adalah semangat berbagi yang kami tanamkan,” tuturnya dengan penuh semangat.
Antusiasme dan dukungan terhadap program ini juga datang langsung dari para mahasiswa baru, termasuk dari mereka yang berprestasi Arif Maulana,
Mahasiswa baru Jurusan S1 Keperawatan yang terpilih sebagai mahasiswa terbaik PKKMB USCND 2025, menyatakan kebanggaannya dapat terlibat.
“Program ini mengajarkan kami arti empati yang sesungguhnya sejak dini. Sebagai calon perawat, belajar untuk peka terhadap kebutuhan dasar masyarakat adalah pondasi yang sangat berharga. Ini adalah pelajaran pertama yang sangat aplikatif dan menyentuh hati,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Shabrina Oktaviani mahasiswi terbaik lainnya dari Jurusan S1 Keperawatan. Ia melihat kegiatan ini sebagai perwujudan nyata nilai-nilai kepahlawanan.
“Ketika Ibu Cut Nyak Dhien berjuang tanpa kenal lelah untuk rakyatnya, hari ini kami belajar memulai perjuangan kecil dengan berbagi. Semangat pantang menyerah beliau menginspirasi kami untuk turun langsung, meski di sela-sela jadwal PKKMB yang padat. Ini memantapkan niat saya untuk menjadi tenaga kesehatan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki hati yang melayani,” tutur Shabrina.
Aksi sosial ini mendapatkan sambutan hangat dari warga sekitar. Rasa syukur dan senyum kebahagiaan masyarakat menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara panitia dan seluruh organisasi mahasiswa (Ormawa) USCND ini berhasil menyentuh hati. “Alhamdulillah, terima kasih kakak, abang serta adik-adik mahasiswa yang sudah mau membantu dan peduli,” ungkap salah seorang warga penerima manfaat.