Kota Langsa – PT Cut Meutia Medika Nusantara (PT CMN) melalui Unit Kerja RSU Cut Meutia menggelar kegiatan Personal Touch bagi pasien JKK BPJS Ketenagakerjaan, sekaligus melakukan penyerahan resmi branding Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) di ruang rapat RSU Cut Meutia, Jumat (7/11/2025).
Pemberian branding ini menjadi bukti komitmen RSU Cut Meutia dalam menghadirkan pelayanan yang lebih humanis, responsif, dan tepat sasaran bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPJS Ketenagakerjaan cabang Langsa Heru Siswanto bersama tim, didampingi Kepala RSU Cut Meutia dr. Hanafi Nasution, MKM, Kabid Pelayanan Medis dr. Rizki Cut Takasyima serta jajaran, menyapa dan menjenguk langsung pasien Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Mereka meninjau kondisi Dimas Juniandra, pekerja PKS Kebun Pulau Tiga yang mengalami kecelakaan kerja di pabrik dan kini dirawat di Ruang Keupula E3.
Kunjungan serupa juga dilakukan kepada Trio Armianda, pekerja PKS Tanjung Seumantoh, yang sedang menjalani perawatan di Ruang Keupula E1.
Kepala RSU Cut Meutia dr Hanafi Nasution MKM, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memastikan seluruh kebutuhan pelayanan pasien terpenuhi dengan baik, mulai dari administrasi, tindak lanjut medis, hingga kelancaran proses klaim.
“Kehadiran Personal Touch diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pasien serta memperkuat kepercayaan publik terhadap kualitas layanan RSU Cut Meutia,” tegas Hanafi.
Pada kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan branding resmi PLKK kepada RSU Cut Meutia sebagai penanda bahwa rumah sakit telah memenuhi standar pelayanan kecelakaan kerja sesuai ketentuan nasional.
“Dengan resminya branding ini, RSU Cut Meutia semakin memperkuat posisinya sebagai rujukan utama penanganan kasus kecelakaan kerja di wilayah Langsa dan sekitarnya,” paparnya.
PT CMN melalui RSU Cut Meutia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam menghadirkan pelayanan yang profesional, responsif, dan berorientasi pada keselamatan pasien, pungkasnya.
