Kota Langsa – Wujudkan program unggulan Langsa Juara, Pemerintah Kota (Pemko) Langsa gencarkan kampanye gerakan cegah stunting di Gampong Sukarejo, Kecamatan Langsa Timur, Kamis 20 November 2025.
Kegiatan ini sejalan dengan Program Strategi Nasional (Stranas) Pemerintah Republik Indonesia untuk capaian percepatan pencegahan dan penurunan stunting di seluruh daerah di Indonesia.
Asisten I Pemerintahan, Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Suriyatno, AP, M.SP, membuka kegiatan yang dihadiri langsung oleh Ketua TP-PKK Ny. Devi Ari Atmana Sentana dan Wakil Ketua TP-PKK Ny. Safira Haikal.
Hadir juga Pimpinan OPD Tim Percepatan, Pencegahan dan Penurunan Stunting, Camat, Geuchik, Ketua Dharma Wanita, Persit, Bhayangkari, TP-PKK Kecamatan, TP-PKK Gampong dan masyarakat.
Suriyatno menyampaikan, bahwa stranas percepatan pencegahan stunting ini telah diluncurkan oleh Wakil Presiden pada tahun 2018 dan dilaksanakan secara bertahap di Kabupaten dan Kota.
“Penurunan stunting menjadi prioritas nasional dalam RPJMN tahun 2019 sampai dengan saat ini,” jelasnya.
Pemko fokus percepatan penurunan stunting yang telah digencarkan sejak tahun 2022 sampai dengan sekarang dan hasilnya kasus stunting di Kota Langsa terus menurun.
Yetno sapaan akrabnya menambahkan, hal itu ia sampaikan berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 menunjukkan preferensi stunting kota Langsa turun 10% dari tahun 2023 yaitu dari prevalensi stunting tahun 2023 sebesar 25,6% menjadi 15,6% pada tahun 2024.
“Kota Langsa memiliki prevalensi stunting paling rendah dari 22 Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Aceh. Bahkan lebih rendah dari prevalensi stunting untuk provinsi Aceh tahun 2024 yaitu 28,6 % dan prevalensi stunting indonesia secara nasional berada pada 19,8%,” terangnya.
Tidak hanya itu, Pemerintah melalui BKKBN di tahun 2024 juga memperkenalkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting. Program-program ini dijalankan oleh berbagai instansi pemerintah bekerja sama dengan masyarakat, mulai dari tingkat nasional hingga daerah.
“Kegiatan yang kita diselenggarakan hari ini melalui Dinas Kesehatan Kota Langsa bersama Puskesmas Langsa Timur di Gampong Sukarejo merupakan bagian dari Program Unggulan Langsa Juara untuk masyarakat Kota Langsa bebas stunting dan berkelanjutan,” paparnya.
Pencegahan stunting adalah intervensi jangka Panjang bagi masa depan generasi kita yang sehat masa depan Hebat. Maka dari itu Pemko Langsa mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen, memperluas edukasi dan memastikan bahwa setiap keluarga memahami pentingnya gizi, kesehatan dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak, ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Yusuf Akbar, memaparkan, bahwa stunting ini merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang berdampak jangka panjang, tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif, kualitas pendidikan, dan produktivitas di masa depan.
“Karena itu pencegahan stunting menjadi bagian Program Langsa Juara dan sekaligus menjadi agenda strategis yang harus dilaksanakan secara terencana, terukur, dan berkelanjutan,” katanya.
Dinas Kesehatan Kota Langsa bersama jajaran Puskesmas dan tenaga kesehatan siap untuk terus memperkuat upaya pencegahan melalui berbagai program, seperti peningkatan layanan kesehatan ibu hamil, pemenuhan gizi balita, pemantauan tumbuh kembang anak, serta edukasi mengenai pentingnya ASI Eksklusif, perilaku hidup bersih dan sehat.
Kadis Kesehatan Kota Langsa pun mengatakan, program ini tidak akan berhasil tanpa dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, Gerakan Cegah Stunting yang kita laksanakan hari ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Melalui kampanye ini, kami berharap edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang, sanitasi layak, perilaku hidup bersih dan sehat, serta pemantauan tumbuh kembang dapat tersampaikan secara luas dan tepat sasaran,” bebernya.
Edukasi ini merupakan bagian penting dari memperkuat pemahaman masyarakat bahwa pencegahan stunting bukan hanya tugas tenaga kesehatan, tetapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat, pungkasnya.






















