A1news.co.id|Palembang – Citra Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Palembang kini semakin melekat di hati masyarakat, tak hanya sigap memadamkan kobaran api.
Petugas Damkar juga menunjukkan kepiawaian dalam mengatasi berbagai permasalahan sehari-hari warga, mulai dari menangkap ular hingga melepaskan cincin yang tersangkut di jari anak-anak, dilaksanakan di pos pemadam kebakaran di kemuning Palembang.
“Kinerja multifungsi inilah yang mendapat apresiasi tinggi dari Walikota Palembang, Dalam acara halal bihalal bersama seluruh jajaran petugas Damkar se-Kota Palembang.
Walikota Palembang menyampaikan rasa bangganya atas dedikasi dan respons cepat para petugas dalam melayani masyarakat, kamis (10/04/2025).
“Kami Walikota dan wakil Walikota Palembang memberikan apresiasi luar biasa, apalagi sedang naik daun kinerjanya Damkar dan diapresiasi warga ‘eksis’ di masyarakat dan terasa sampai tingkat Grassroot.
Mulai tangkap ular hingga lepas cincin di jari anak, walikota Palembang menyadari betul pengorbanan para petugas Damkar yang bekerja dengan ikhlas dan terkadang harus rela berjaga hingga larut malam.
“Ia pun memberikan semangat dan jaminan perhatian terhadap kesejahteraan mereka, pesan saya kerja betul, minta doa orang tua untuk bertugas dan yakin percaya saya sebagai Walikota akan memberikan perhatian kesejahteraan bapak bapak di lapangan.
Menjelang musim penghujan, Ratu Dewa berharap peran aktif Damkar akan semakin dibutuhkan masyarakat.
“Ia mencontohkan penanganan hewan liar seperti biawak yang seringkali masuk ke rumah warga saat musim hujan tiba, memang sekarang masuk musim penghujan, biasanya hewan biawak masuk rumah ataupun ke atas atap sehingga bisa minta bantuan petugas Damkar.
Jadi mulai administrasi, kebakaran dan hal- hal kecil seperti penanganan hewan bisa dilakukan, sehingga bisa dikatakan Damkar sedang naik daun.
“Dalam kesempatan tersebut, Ratu Dewa juga memastikan komitmennya untuk terus memperjuangkan status kepegawaian para petugas Damkar, terutama yang masih berstatus honorer agar dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Masih ada termasuk yang sudah PPPK baru selesai dan lain sebagainya, ya semoga ini tetap kita ajukan informasinya kepada Kementerian PANRB maupun BKN.
Terkait sarana dan prasarana, Ratu Dewa menilai sudah cukup memadai. Namun, ia menekankan pentingnya keselamatan petugas dalam bertugas.
“Perlengkapan baju, sepatu dan senter serta lainnya harus sesuai SOP, sehingga mereka bekerja lebih aman,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Palembang, Kemas Haikal, menyampaikan bahwa pihaknya selalu siaga 24 jam, bahkan saat momen Idul Fitri lalu.
“Ia juga berjanji akan memperjuangkan tunjangan tambahan kesejahteraan bagi para petugas di lapangan yang memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.
Kalau untuk penambahan tunjangan sedang kami usahakan, cuma kan mungkin ada beberapa aturan yang harus kamu pelajari dulu.
Kedepan itu kami sudah mencoba menyusun namanya ektra puding tambahan kesejahteraan bagi pegawai terutama yang terpapar asap sekitar 700 orang.
Soal besarannya belum tahu karena ada standar biayanya juga disitu, mudah-mudahan kalau misalnya tim anggaran menyetujui, insyallah ada tambahan terebut.
“Lebih lanjut, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya menambah jumlah personel Damkar mengingat kebutuhan ideal untuk Kota Palembang adalah sekitar 1.700 pegawai.
Sementara saat ini baru terpenuhi sekitar 1.000 pegawai yang terdiri dari ASN dan non-ASN, keterbatasan jumlah personel ini juga berdampak pada belum maksimalnya jangkauan pelayanan, di mana baru terdapat delapan pos Damkar dari idealnya 13 pos.
“Sekarang masih sangat jauh kurang, kita ini ada seribu pegawai terdiri dari ASN dan non ASN, sedang kebutuhan di Dinas Pemadam Kebakaran ini sebanyak lebih kurang 1.700 pegawai.
Termasuk saat ini kita maksimalkan pos- pos yang ada, mengingat baru ada delapan pos meski yang layaknya itu sebenarnya ada sekitar 13 pos.
Jadi ada lima pos titik lokasi yang masih blank Spot dan masih di cover oleh pos lain sehingga standar pelayanan yang harus diberikan itu masih ada beberapa tempat yang belum maksimal karena masih ada titik-titik yang belum tercover.(Ah)