A1news.co.id | RIAU || Kamis, 24/7/25. Tim gabungan dari Polri, TNI, BPBD, dan masyarakat terus melakukan kegiatan pendinginan dan mitigasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hari keenam di wilayah Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Titik api yang terpantau melalui aplikasi Digital Logging Kebakaran (DLK) masih aktif di sejumlah desa, antara lain Desa Kuala Panduk dan Desa Pangkalan Terap.
Kapolsek Teluk Meranti, IPDA Boby Even, S.H., M.H., memimpin langsung operasi di lapangan. Luas lahan terdampak yang berupa lahan gambut mencapai sekitar 20 hektare, yang merupakan lahan masyarakat berbatasan dengan konsesi perusahaan.
Adapun personel yang terlibat dalam operasi ini mencapai 111 orang, terdiri dari 4 personel Polri, 1 TNI, 15 BPBD Pelalawan, 4 Damkar Kecamatan Teluk Meranti, 63 RPK perusahaan, dan masyarakat desa setempat.
Operasi dibantu berbagai peralatan, termasuk 8 mesin mini striker, 5 mesin max tri, 12 pompong, alat berat excavator, hingga drone untuk pemantauan.
“Tantangan terbesar kami adalah medan yang sulit dan jarak tempuh yang cukup jauh, sekitar 1,5 jam perjalanan darat dan menyusuri sungai, serta kondisi cuaca panas dan angin kencang yang menyulitkan pemadaman,” jelas Kapolsek Boby.
Dalam upaya pengendalian, tim memasang police line, melakukan penyelidikan atas penyebab kebakaran, dan berkoordinasi intens dengan perangkat desa, manajemen perusahaan, serta masyarakat. Selain pemadaman, pembuatan sekat bakar dan embung juga dilakukan untuk mencegah meluasnya api.
Meski asap masih terlihat di beberapa titik, kondisi keseluruhan dilaporkan aman dan terkendali.
Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara, S.I.K., menegaskan komitmen penuh pihak kepolisian dan stakeholder terkait dalam mengatasi karhutla.
“Penanganan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan kolaborasi semua pihak. Kami berupaya semaksimal mungkin menjaga keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.