A1news.co.id|Subulussalam – Pangkalan gas LPG 3 kg di Kota Subulussalam kembali melakukan praktik penjualan gas melon di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Berdasarkan hasil penelusuran, pangkalan menjual gas melon seharga Rp 25.000, yang kemudian dijual kembali oleh kios-kios kecil seharga Rp 30.000.
Dalam transaksi di lapangan, seorang pembeli IRT, bertanya kepada penjual tentang harga gas melon, “Berapa buk satu gas satu?” Penjual menjawab, “30 ribu buk.”
Pembeli kemudian menjawab, “Wahh mahalnya.” Penjual membalas, “Iya buk, kami ngambil di pangkalan 25 ribu, wajar kami jual 30 ribu buk.”
Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, langka dan mahalnya gas melon disebabkan oleh ulah para agen pangkalan yang ingin mengambil keuntungan dari barang subsidi. Sementara itu, harga HET gas melon di Kota Subulussalam adalah Rp 20.500.
Diharapkan Asosiasi Pengusaha dan dinas terkait dapat menindak pangkalan yang bermain-main dengan barang subsidi. Dengan demikian, harga gas melon dapat kembali normal dan tidak memberatkan masyarakat.(Ramona)