Kota Langsa – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Langsa meraih juara satu pada perlombaan Wastra Fashion Meurah Silu (FMS) tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Lhokseumawe.
Selanjutnya untuk juara kedua diraih oleh Kabupaten Bener Meriah dan Juara Ketiga Kota Lhokseumawe, dilaksanakan di Taman Hutan Kota Langsa, Sabtu (20/09/2025).
Adapun acara yang disajikan dalam Festival Meurah Silu 2025 ini adalah; Aneka ragam UMKM, Cemilan Nusantara, Kopi, Home Decor, Fashion, Showcasing UMKM, Talkshow dan Sosialisasi, Lomba Wisata Dekranasda, Wakaf Run, Pelatihan Barista Coffee, Pasar Murah, Kas Keliling, Kuis dan Hiburan, dimeriahkan oleh artis Aceh yaitu Apache dan Rialdoni diiringi Band kondang Langsa Night Elf.
Kegiatan digelar selama dua hari, mulai tanggal 20-21 September 2025 yang diikuti oleh 10 Kabupaten dan Kota di wilayah kerja BI, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tengah, Bireuen, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, yang tidak hadir hanya Kabupaten Gayo Lues.

Festival Meurah Silu merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Lhokseumawe untuk mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah Aceh.
Festival ini menampilkan berbagai produk kerajinan Aceh yang dihasilkan oleh para pengrajin dan UMKM dari 10 Kabupaten dan Kota di wilayah kerja Bank Indonesia Lhokseumawe.
Dengan tema yang relevan “Merajut Kebersamaan Meningkatkan Perekonomian Daerah” dengan kondisi saat ini, festival ini bertujuan memaksimalkan potensi daerah untuk menciptakan sinergisitas hulu-hilir dalam pemenuhan ekspor berbagai komoditi yang ada.
Saat penampilan yang menjadi peserta Fashion Wastra langsung Ketua Dekranasda Kota Langsa Ny. Devi Atmana Sentana, didampingi oleh Sekretaris Wieke Liyendawari untul memaparkan wastra busana party dengan tema Mangrove Glam.

Wieke menjelaskan, busana menggunakan bahan katun linen, sehingga dapat digunakan sepanjang hari, walaupun dalam situasi panas maupun dingin.
“Kemudian, pengguna warna cream, melambangkan keanggunan dan kesederhanaan,” jelas Wieke dalam presentasihya.
Mereka dalam kreasi busana menggunakan bahan sisa untuk tali dengan bahan bordir dengan tema “Mangrove Glam”, karena Kota Langsa salah satu yang memiliki pohon mangrove yang luas, ungkap Sekretaris Dekranasda Wieke.
Sementara Ketua Dekranasda Kota Langsa Ny. Devi Atmana Sentana, mengucapkan Alhamdulillah, pihaknya sangat bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih yaitu juara pertama pada perlombaan fashion wastra busana di Festival Meurah Silu tahun 2025.
“Ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi tim serta para pengrajin lokal Kota Langsa,” ucapnya.

Pihaknya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang telah menyelenggarakan festival ini sebagai wadah untuk mempromosikan produk-produk lokal Aceh.
Devi juga mengapresiasi para tim yang telah bekerja keras bersama dalam mempersiapkan dan menampilkan produk-produk unggulan Kota Langsa pada festival ini.
“Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Dekranasda Kota Langsa, tetapi juga menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitas produk-produk lokal Kota Langsa,” tegasnya.
Kami berharap dapat terus menjadi jembatan bagi para pengrajin dan pelaku usaha untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas produk mereka, sehingga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional,” ungkap Ketua Dekranasda Kota Langsa Ny. Devi Atmana Sentana, yang diamini oleh Sekretaris Wieke Liyendawari saat mendampingi.






















