A1news.co.id|Aceh Singkil – Seorang pria lanjut usia bernama Hamdan Jauhari (70), perantau asal Bandung, Jawa Barat, kini terbaring seorang diri di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil. (19/10)
Tidak ada satu pun keluarga yang menunggui atau datang menjenguknya sejak ia mengalami kecelakaan pada Jumat malam, 17 Oktober 2025.
Hamdan diketahui telah merantau ke Aceh sejak tahun 1976 dan pernah bekerja sebagai sopir truk di perusahaan PT Gunung Raya Utama Timber Industri (Gruti).
Namun, di usia senjanya, ia hidup tanpa tempat tinggal tetap dan menetap di daerah Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil.
Menurut keterangan warga, selama beberapa tahun terakhir Hamdan hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Ia kerap tidur di emperan toko, masjid, atau kaki lima karena tidak memiliki rumah. Disebutkan pula bahwa ia sudah tidak memiliki keluarga di Aceh.
“Sering cerita kalau rindu Bandung, rindu anak-cucu, tapi katanya tidak punya nomor yang bisa dihubungi,” ujar seorang warga setempat.
Nasib nahas menimpa Hamdan ketika ia tertabrak kendaraan di simpang menuju Lapangan Mariam Sipoli, tepat di depan Masjid Socfindo, Kecamatan Gunung Meriah.
Tubuhnya yang renta tak mampu menghindari laju kendaraan yang datang. Warga yang menolong tidak menemukan kartu identitas apa pun di tubuhnya.
Kini, Hamdan dirawat dalam kondisi luka dan lemah, tanpa keluarga atau kerabat yang mendampingi.
Ia tidak memiliki dokumen identitas maupun kontak keluarga yang dapat dihubungi.
Sebelumnya, sempat beredar unggahan di media sosial dari seorang warga Aceh Singkil yang berusaha mencari keluarganya di Bandung.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan atau informasi dari pihak keluarga.
Kisah Hamdan Jauhari mengundang keprihatinan dan simpati . Bagi siapa pun yang mengenal atau memiliki informasi mengenai keluarga Hamdan Jauhari—baik di Bandung maupun di daerah lain—diharapkan dapat menghubungi pihak RSUD Aceh Singkil atau pihak berwenang setempat.
Satu kabar saja bisa menjadi jalan pulang bagi seorang ayah yang telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya di tanah rantau. (TIM)