A1news.co.id|Subulusalam – Kenaikan harga bahan pokok yang mengalami kenaikan signifikan di pasar tradisional maupun pasar modern di Aceh terjadi akibat terputusnya jalur distribusi logistik akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah dalam Provinsi Aceh dan Pulau Sumatera.
Kenaikan bahan pokok tersebut telah memunculkan kekhawatiran masyarakat Aceh.
Sekretaris LBH Tekad Indonesia. Riyan Auliyanda Safrizal menerangkan bahwa pemerintah harus mencari solusi terkait kenaikan bahan pokok yang saat ini terjadi di Aceh.
Kenaikan harga bahan pokok tersebut selain disebabkan karena terputusnya distribusi logistik dari pantai timur Aceh juga dikarenakan karena prilaku masyarakat yang merasa panik dengan kondisi saat ini.
Sehingga masyarakat berbondong-bondong melakukan pembelian bahan pokok dalam jumlah besar (panic buying) sehingga kesediaan stok di pasar semakin menipis sedangkan permintaan tinggi.
Selanjutnya dirinya juga mengingatkan kepada pedangang agar tidak mengambil kesempatan dalam kondisi saat ini dengan mempermainkan harga bahan pokok (monopoli), hal tersebut tidak dibenarkan secara hukum serta dapat dimintai pertanggungjawaban secara pidana.
Pihak LBH Tekad Indonesia saat ini terus melakukan pengawasan terhadap kestabilan harga bahan pokok di Pasar, jika terdapat pedangang yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan praktik monopoli di tengah musibah bencana alam ini, maka pihaknya akan mengambil langkah tegas.
Saat ini kondisi masyarakat Aceh sedang menghadapi masa sulit, sebahagian dari mereka kehilangan keluarga, rumah, dan harta benda lainnya.
Ditambah lagi saat ini beberapa daerah terisolorir akibat terputusnya akses jalur darat, tidak adanya sinyal, dan listrik membuat permasalahan ini semakin kompleks. Dirinya berharap Pemerintah Pusat dapat mengambil langkah mitigasi terhadap persmasalahan tersebut.
Apabila perlu untuk menstabilkan harga bahan pokok pemerintah dapat membantu melakukan distribusi bahan pokok melalui jalur udara dan laut.
Oleh karenanya untuk itu pihaknya juga berharap Presiden Prabowo Subianto segera menetapkan bencana alam yang terjadi di Aceh dan beberapa daerah di Pulau Sumatera sebagai Bencana Nasional, penetapan status Bencana Nasional tersebut dapat membantu normalisasi dampak banjir di Aceh.(WD)






















