A1news.co.id|Takengon– Pada Tanggal 02 dan 03 Maret 2024 kemarin, saya Muliadi Halil, S.Pd Sebagai guru bidang studi Geografi di SMAN 9 Takengon dan beberapa perwakilan dewan guru, bidang studi Biologi,Geografi dan Kimia dari berbagai daerah Aceh Melakukan Tracking Ke Ketambe Reseach di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang di pasilitasi oleh Yayasan Hutan Alam dan Lingkugan Aceh (HAKA) yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Aceh,
Terkait akan terbitnya buku suplemen pendidikan pendukung Kurikulum Lingkugan oleh Dinas Pendidikan Aceh maka program tracking ini sangat mendukung dan bermanfaat ketika nantinya para guru mengimplementasikan buku tersebut di sekolah masing-masing,
Kami dapat mengamati dan menelusuri langsung bagaimana Ekosistem di Hutan Taman Nasional Gunung leoser yang di pandu oleh tim Stasiun Reseach Ketambe,
Maka nantinya setalah kami kembali ke sekolah para guru akan mengidukasi para siswa SMA dan SMK di Aceh pentingnya melestarikan Hutan dan Lingkungan,
Sebagai mana kita ketahui bahwa Hutan dan Lingkungan adalah factor penting untuk kelangsungan hidup manusia di Bumi saat ini dan yang akan datang.
“Pepohonannya yang lebat dan menjulang tinggi hingga seakan mencapai langit yang biru, daunya yang lebat menari bergerak mengikuti hempasan angin,
Hanya pohon yang mampu menetralisir dan mengembalikan udara kotor menjadi udara yang segar kembali,
Akarnya yang kokoh dan menyebar di dalam tanah seakan mampu memeluk bumi ini agar tidak terjadi longsor dan erosi, pepohonanya mampu menyimpan dan menyerap tetesan air hujan yang turun dari langit,
Pegunungan dan lembah yang menciptakan sungai-sungai kecil mengalirkan air yang jernih hingga bermuara menjadi besar yaitu sungai Lawe Alas Aceh Tenggara yang sangat berguna untuk kebutuhan umat manusia.
Tapi sebaliknya jika alam ini kehilangan keseimbangannya maka akan menjadi mala petaka”.
Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) merupakan salah satu wilayah konservasi paling penting di muka bumi. Terletak di dua Provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara dengan luas 2,6 Juta Hektar yang sangat kaya keanekaragaman hayati.
Daerah KEL ini terbentang di 13 Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang di Provinsi Aceh dan 4 Kabupaten Langkat, Dairi, Karo dan Deli Serdang di Sumatera Utara.
Kelestarian Hutan Leuser adalah bagian penting dalam mendukung kehidupan masa saat ini dan kehidupan untuk generasi yang akan datang,
Hutan Leuser adalah pendukung sebagai penyeimbang ekosistem dan kelestarian lingkungan di daerah Aceh dan wilayah Negara kita Indonesia Bahkan memiliki dampak yang positif untuk Bumi ini.
Bagai mana tidak, meningkatkannya suhu di permukaan bumi ini atau sering di sebut Global Warming adalah masalah yang sangat serius yang di rasakan dampak yang negatif oleh seluruh manusia,
Hewan dan tumbuhan di permukaan bumi, mencairnya es di daerah belahan Bumi bagian Kutub Utara dan Selatan akan menambahnya debit air di lautan dan tanpa kita sadari daratan di permukaan bumi tentu akan semakin sempit sedangkan penduduk dunia semakin bertambah setiap tahunnya,
Suhu yang semakin panas menimbulkan cuaca yang tidak bersahat dan Iklim di berbagai Negara menjadi tidak setabil,
Terjadinya bencana alam di mana mana seperti bencana banjir bandang merusak lingkungan dan perumahan warga bahkan sampai korban jiwa, bencana Longsor yang terus mengikis merusak bentuk permukaan Bumi kita dan hasil pertanian yang melimpah ruah tidak lagi seperti dahulu dikarenakan tanah semakin tandus,
Hama semakin meningkat dan factor cuaca yang tidak dapat lagi di prediksi hingga menimbulkan kegagalan panen di berbagai sector pertanian.
Contoh Bencana Alam yang terjadi di sekitar kita akibat pohon semakin berkurang
1. Suhu Permukaan bumi semakin meningkat/ Global Worming.
2. Banjir, Debit Air yang meningkat disebabkan curah hujan tinggi dan tanah tidak mampu menyimpan resapan air sehingga menyebabkan banjir bandang.
3. Longsor, Kikisan air pada tanah di sebakan pohon sudah semakin berkurang.
4. Cuaca dan iklim tidak menentu menyebabkan kegagalan panen pada sector pertanian.
5. Tanah semakin tandus karena semakin banyaknya lahan terbuka.
Solusi yang terbaik adalah :
1. Memperketat Peraturan Pemerintah tetang perlindugan Hutan.
2. Melakukan Program Reboisasi, atau Restorasi.
3. Melakukan edukasi lingkungan hijau kepada masyarakat, guru dan siswa di sekolah sebagai generasi kedepan.
4. Mewajibkan Kurikulum Lingkungan di terapkan di Seluh Pendidikan SMA dan SMK.
5. Kerja Sama Pemerintah dengan Lembaga pemerhati Lingkungan.
Hutan Leuser memiliki empat jenis hewan endemik seperti Orang Hutan, Badak, Harimau dan Gajah mampu hidup bersama dan berdampingan, sebagai tanda hutan ini mampu memberikan kebutuhan tempat dan makanannya, hingga tidak terjadi konplik antar hewan dan manusia.
Keikut sertaan masyarakat setempat sepeti di daerah Kedah Gayo Lues dan Masyarakat Ketambe Aceh Tenggara adalah factor penting untuk kelangsungan kelestarian hutan daerah tersebut mereka mampu menciptakan kesepakatan dan membuat program dampingan melalui Forum Konservasi Leuser (FKL).
Program Restorasi adalah sangat tepat di lakukan di daerah hutan yang mengalami kerusakan,
Melalui perencanaan yang matang dan dampingan di lakukan oleh (FKL) Hingga dapat mengembalikan pemulihan ekosistem hutan serta mempertimbangkan sosial ekonomi masyarakat.
Selain program dampingan masyarakat juga di berikan bibit pohon sesuai dengan hasil kesepakatan dengan tujuan agar wilayah tersebut cepat kembeli menjadi hijau dan mengembalikan ekosistem pada wilayah tersebut dan hasil pertanian nya juga dapat menjadi nilai tambah ekonomi pada masyarakat setempat secara berkelanjutan.
Di daerah Hutan Kedah Gayo Lues saya memperhatikan ada sebuah sistem yang baik yaitu masyarakat melakukan aktifitasya di bidang budidaya tanaman kopi tanpa menebang pohon hutan tersebut,
Mereka dapat menikmati hasil dari pertaniannya begitupun dengan pohonnya masih tetap menjulang tinggi dan di bawahnya ditumbuhi tanaman kopi yang berproduksi,
Sehingga menciptakan suasana yang indah dan unik, dan masyarakat setempat menjadikan wilayah kedah tersebut sebagai tempat wisata yan menarik.
Hikmah dari Kegiatan Tracking ini, sangat berarti bagi saya, sangat bersyukur dan ucapan berterimakasih saya kepada pihak Lembaga Haka dan Dinas Pendidikan Aceh yang sudah mempasilitasi kegiatan ini,
Dan juga terimakasih atas dampigan dari Tim Ketambe Research station, atas kegiatan ini sangat banyak ilmu yang dapat meningkatkan potensi saya sebagai guru bidang studi Geografi, serta meningkatkan rasa tanggung jawab atas kelestarian Alam,
Kehidupan di muka Bumi tidak hanya menjaga hubungan baik antara manusia dengan manusia saja, tetapi manusia wajib menjaga dan memperhatikan hubungan Antara Manusia dan Alam.
Demi menciptakan Kelestarian, keseimbangan ekosistem dan kelansungan kehidupan masa kini dan yang kehidupan generasi yang akan datang.
Penulis : Muliadi Halil, S.Pd
Guru Mapel Geografi – SMA Negeri 9 Takengon