A1news.co.id|Palembang Menumbuhkan kedekatan siswa, orang tuanya dan guru, Sekolah Alam Palembang menggelar Festival Nusantara 2025.
Selain mengenalkan kebudayaan serta keragaman suku, kegiatan itu juga bertujuan menanamkan kearifan lokal dan global, dilaksanakan di Amphiteater Sekolah Alam Palembang, Jl. Gub.H.A Bastari Lr. Harapan No. 101 RT.26 RW.06 Kel. Silaberanti Kecamtan Jakabaring Palembang.
“Sama seperti tahun sebelumnya, setiap menjelang ajaran baru ataupun berakhirnya tahun ajaran lama, kita menggelar berbagai festival seni dan budaya.
Untuk tema kali ini, mengangkat tema nusantara. Karena itulah kita namakan Festival Nusantara 2025,” ulas Owner Sekolah Alam Palembang, Prof Yuwono MBiomed, sabtu (21/06/2025).
“Yang diwawancarai oleh awak media untuk kegiatan sendiri, selain pameran dan stand, ada kuliah singkat atau pemberian materi guru tamu yang merupakan budayawan sesuai sukunya masing-masing. Bahkan ada stand budaya serta performance dari anak didik Sekolah Alam Palembang.
“Pada hari H, kita akan lakukan penilaian ke stand yang dibangun oleh para siswa. Menilai pakaian, kuliner hingga performance di atas panggung.
Festival Nusantara 2025 ini merupakan kolaborasi dari siswa, guru dan orang tua siswa agar bisa terjalin kekompakan dan kerja sama yang baik.
“Dengan begitu akan tumbuh jiwa dan semangat kearifan lokal dan global bagi anak didik kita tersebut,Yang tidak kalah penting, melalui kegiatan ini diharapkan siswa, orang tua mereka dan guru bisa bahagia dan bersenang-senang sekaligus juga bisa mengekspresikan seni dan budaya.
“Dengan bahagia, maka akan memgeluarkan hormon kebahagiaan atau hormon endorfin. Tentu akan semangat lagi dalam belajar, mendidik anak dan mengajar siswa di sekolah.
Camat Jakabaring, Rahmat Maulana yang hadir dalam pembukaan Festival Nusantara 2025 itu sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Sekolah Alam Palembang.
“Tidak hanya mengenalkan seni dan budaya yang ada di Tanah Air ke siswa, namun juga menanamkan semangat jiwa nasionalisme dan semangat bela negara lewat kebudayaan.
Siswa akan tumbuh menjadi anak yang memiliki sikap dan semangat nasionalisme, tapi menghargai kebudayaan dari negara lain. “Harapan kita bersama, anak-anak ini menjadi kebanggaan kita semua.(Kurniati)