A1news.co.id|Takengon – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gajah Putih (UGP) Tuah Bahgie menyoroti Peran Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Tengah terhadap kampus-kampus lokal khususnya UGP yang merupakan salah satu ikon pendidikan tinggi di dataran tinggi Gayo.
Tuah mempertanyakan posisi Universitas Gajah Putih yang hingga kini belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah meskipun unsur Pemda Aceh Tengah masuk dalam struktur pembina yayasan universitas Gajah Putih takengon
Kami bingung Unsur Pemda ada di dalam struktur Pembina Yayasan tapi faktanya tidak ada perhatian yang nyata terhadap kampus UGP hingga saat ini
Tuah menilai Pemda Aceh Tengah seharusnya peka terhadap kebutuhan mahasiswa di kampus kampus lokal seperti penyediaan ruang belajar yang layak, tenaga pengajar yang memadai, serta sarana dan prasarana penunjang pendidikan lainnya.
“Masalah ini bukan hanya terjadi di Universitas Gajah Putih, tapi juga dialami kampus-kampus lokal lainnya di Aceh Tengah”
Sayangnya, Pemda lebih fokus pada dinamika politik dibandingkan pengembangan sektor pendidikan yang saat ini mulai luntur akibat minimnya perhatian daerah terhadap penguruan tinggi yang ada di Aceh Tengah .
Tuah Bahgie juga mengingatkan Bupati Aceh Tengah Haili Yoga dan Wakil Bupati Muchsin Hasan yang telah menjabat selama 125 hari, bahwa salah satu misi mereka adalah mewujudkan penguatan transformasi sosial untuk membangun manusia yang sehat, cerdas, kreatif, sejahtera, unggul, dan berdaya saing.
Bagaimana visi itu bisa tercapai jika kampus lokal saja tidak diperhatikan….?
Padahal, kampus lokal sangat dibutuhkan masyarakat, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka ke luar daerah.
tuah juga menyoroti fenomena meningkatnya minat masyarakat menyekolahkan anak ke luar daerah, karena fasilitas pendidikan tinggi di Aceh Tengah dianggap belum memadai bahkan sangat buruk
Hal ini menjadi cerminan lemahnya perhatian dan peran Pemda terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Tuah berharap agar Bupati, Wakil Bupati, dan seluruh unsur Pemda Aceh Tengah membuka ruang diskusi bersama mahasiswa dan seluruh stakeholder pendidikan tinggi yang ada di Aceh Tengah untuk merancang langkah konkrit dalam pengembangan kampus lokal yang hingga hari ini sangat disayangkan kondisinya.
“ini bukan hanya tetang generasi muda tanoh gayo namun ini juga untuk masyarakat yang ekonomienya rendah”
tuah berharap agar diskusi atau audiesi bersama ini agar secepatnya di laksanakan oleh Pemda Aceh Tengah dan Dewan Perwakilan Rayat Kabupaten Aceh Tengah agar kami mahasiswa yang berada dalam kampus lokal ini dapat belajar dengan pasilitas yang memadai.
Sudah saatnya kampus lokal diprioritaskan Jangan terlalu fokus membangun infrastruktur pemerintahan, tetapi abaikan tempat lahirnya generasi intelektual Gayo. Pemda harus hadir dan bertanggung jawab membenahi pendidikan tinggi di Aceh Tengah.(WD)