A1news.co.id|Banda Aceh – Ilham Rizky Maulana, mantan Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, akhirnya angkat suara menanggapi isu yang menyebut dirinya mendukung pembentukan empat batalyon baru TNI di Aceh.
Ia dengan tegas membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah yang berbahaya serta berpotensi menyesatkan opini publik. (3/7/2025)
“Saya tidak pernah, sekalipun, menyatakan dukungan terhadap pendirian empat batalyon di Aceh. Itu adalah fitnah keji yang sengaja dihembuskan untuk membentuk narasi palsu di tengah masyarakat,” tegas Ilham dalam keterangan resminya pada Selasa, 2 Juli 2025.
Ilham mencurigai bahwa isu tersebut sengaja digulirkan oleh pihak-pihak tertentu untuk merusak kredibilitasnya dan menutupi perjuangan yang selama ini ia lakukan.
Menurutnya, ada upaya sistematis yang mencoba mengaburkan fakta dan menggiring opini seolah dirinya berada di balik dukungan terhadap proyek militerisasi tersebut.
Lebih lanjut, Ilham menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Pangdam beberapa waktu lalu murni merupakan agenda silaturahmi.
Dalam pertemuan itu, kata Ilham, dibahas sejumlah program penting seperti SPPI, MBG, serta persoalan terbengkalainya sektor peternakan di Aceh.
Pertemuan itu juga menjadi forum diskusi terbuka mengenai pro dan kontra pendirian empat batalyon, bukan sebagai bentuk dukungan.
“Pertemuan tersebut tidak pernah bertujuan untuk menyatakan dukungan. Justru kami berdiskusi kritis mengenai mengapa ada usulan pendirian batalyon tersebut dan kenapa masyarakat Aceh menolak.
Sayangnya, media-media tidak bertanggung jawab justru memelintir fakta dan mempublikasikan informasi yang menyesatkan,” ujar Ilham
Ia pun menantang pihak yang menuduhnya menerima uang dari pihak Pangdam agar mengonfirmasi langsung kepada institusi terkait.
“Demi Allah, jika ada yang mengatakan saya menerima uang dari Pangdam, silakan tanya langsung ke pihak Pangdam.
Jika terbukti saya menerima satu rupiah pun, saya siap ditangkap. Namun jika itu hanya fitnah, saya hanya bisa berdoa semoga Allah mengampuni kalian.” Tegasnya.
Pernyataan ini sekaligus menjadi klarifikasi resmi dari Ilham Rizky Maulana atas tuduhan yang dinilainya tidak berdasar, serta menjadi pengingat bahwa penyebaran informasi palsu dapat berdampak serius pada kehidupan pribadi dan publik seseorang.(*)