A1news.co.id|Blangkejeren –Pemadaman listrik yang terjadi di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, telah menimbulkan ketidaknyamanan serius di kalangan masyarakat.
Ketidakstabilan suplai listrik yang sering kali hidup dan mati bergantian, terutama di Kecamatan Blangkejeren, kejadian ini menjadi sorotan utama.Minggu (20/07/2025).
Masyarakat gayo lues mengeluhkan bahwa arus listrik yang disuplai sering kali tidak normal dan tidak stabil, dengan fluktuasi yang dapat merusak peralatan elektronik rumah tangga.
Misalnya, televisi, kulkas, kipas angin, dan peralatan elektronik lainnya yang sangat bergantung pada aliran listrik yang konstan dan stabil menjadi rentan mengalami kerusakan.
Bursli, ketua Investigasi Larkar Anti Korupsi Indonesia (LAKI), turut mengemukakan kritik tajam terkait kondisi listrik yang sering mengalami pemadaman berkepanjangan di wilayah Gayo lues.
Ia menyebutkan bahwa pemadaman listrik bisa mencapai durasi antara tiga hingga enam jam setiap kali terjadi gangguan, yang tentu saja sangat tidak ideal untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Menurut Bursli, selain durasi gangguan yang lama, proses perbaikan yang berlangsung terlalu lama mencerminkan adanya ketidakefisienan dan kurangnya perhatian serius dari pihak berwenang, khususnya PLN yang bertanggung jawab atas penyediaan layanan listrik di daerah.
Hal ini memperlihatkan bahwa masalah kelistrikan yang dihadapi bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah berlangsung dan belum menemukan solusi yang memadai.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai manajemen dan kualitas pelayanan PLN di daerah, yang seharusnya menjadi lembaga yang dapat menjamin kebutuhan pokok masyarakat seperti ketersediaan listrik.
Sebaliknya, masyarakat justru merasa diabaikan dan kurang mendapatkan perhatian yang serius bagi keluhan mereka.
Selain itu, ketika LSM LAKI berusaha mendatangi kantor PLN Blangkejeren pada Minggu sore untuk memperoleh penjelasan dan solusi terkait masalah listrik yang sering terjadi, kami malah menemukan situasi yang mengecewakan.
Tidak ada petugas PLN yang dapat ditemui atau yang bersedia memberikan klarifikasi resmi mengenai gangguan listrik tersebut.
Ketiadaan respon dan kurangnya komunikasi dari pihak PLN menyebabkan masyarakat semakin kecewa dan merasa bahwa aspirasi mereka tidak didengar.
Situasi ini dapat memicu ketidakpercayaan masyarakat terhadap pelayanan PLN wilayah blangkejeren yang seharusnya menjadi kebutuhan pokok yang mampu mendukung kenyamanan dan kemajuan daerah.tutupnya.(SH)