A1news.co.id|Aceh Singkil — Suara Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon meninggi, menanggapi sorotan publik terkait pengadaan empat unit mobil dinas senilai Rp 2,2 miliar dan sejumlah gadget mewah iPhone dan iped.
Menanggapi protes yang ramai di media sosial, Oyon memberikan klarifikasi menekankan bahwa fasilitas tersebut bukan untuk kepentingan pribadinya, melainkan untuk wakil bupati, Forkopimda, dan kebutuhan Humas pemerintah daerah.
Klarifikasi itu disampaikannya saat penutupan acara Hari Kesehatan Gerak (HKG) PKK ke-53 di Lapangan Alun-alun Desa Pulo Sarok, Kamis, 14 Agustus 2025. Oyon mengaku sudah gerah dengan berbagai pemberitaan yang dianggap fitnah yang kini beredar beredar luas baik di media daring maupun cetak.
“Terkait dengan iPhone 16 Pro itu bukanlah untuk Bupati dan tidak digunakan untuk pribadi, tetapi untuk keperluan Humas Setdakab Aceh Singkil. Karena Humas itu kameranya harus yang bergengsi,” ujar Oyon.
Ia juga menegaskan bahwa pengadaan empat unit mobil dinas senilai Rp 2,2 miliar tidak diperuntukkan baginya. Anggaran itu, menurutnya, ditujukan untuk Wakil Bupati Aceh Singkil dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Sedangkan iPad dan iPhone 16 Pro tersebut adalah untuk Humas, bukan untuk Bupati, lebih mahal HP saya ini daripada iPhone tersebut,” ungkapnya.
Bupati Oyon menyatakan merasa aneh dan malu karena dirinya dan pemerintah daerah dihujat, padahal ia mengklaim sedang berjuang keras untuk Aceh Singkil.
“Saya sudah tidak tahan dengan pemberitaan ini. Sebenarnya dari kemarin saya sudah mau klarifikasi, tetapi saya masih sangat sibuk, makanya saya diam,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, semenjak dilantik, ia merasa telah berjuang untuk daerah. Perjuangan itu, sebutnya, harus tanpa lelah.
Oyon juga menyinggung masa kepemimpinannya sebelumnya (2012-2017) dan membandingkannya dengan kondisi jalan saat ia tidak menjabat.
“Saya sudah menjadi Bupati sejak tahun 2012-2017 dan bisa kita nampakkan kinerja saya. Begitu saya tidak jadi lagi Bupati, apakah ada 1 kilometer penambahan jalan, apakah ada satu meter paving block di Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat, pasti tidak ada, kan,” tegasnya.
Ia pun mengaku bahwa mobil yang ia gunakan saat ini adalah mobil pribadinya, bukan mobil dinas. Oyon mengklaim telah mengorbankan mobil pribadi demi tugas dan tidak meminta uang sewa.
“Mungkin lebih mahal lagi mobil pribadi saya ini daripada mobil dinas tersebut. Kalau Rp 2,2 miliar itu kecil buat saya. Tolonglah jangan fitnah saya, nanti saya suruh tangkap Kapolres baru tahu,” ujarnya lagi.
Bupati Oyon juga menambahkan bahwa selain iPhone 16 Pro, ia berencana menganggarkan pembelian drone pada tahun depan. Drone tersebut diklaim bisa membantu mengukur lahan di Aceh Singkil tanpa harus turun ke lapangan. (EW)