A1news.co.id|Aceh Singkil – Forum Mahasiswa Aceh Singkil (Formas) untuk Lhokseumawe mengecam sikap Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon, yang dinilai menunjukkan kesombongan dalam pidatonya pada acara penutupan Hari Kesehatan Gerak (HKG) PPK ke-53 di Lapangan Alun-alun Desa Pulo Sarok, Singkil.
Ketua Formas, Ahmad Fadil Lauser Melayu, menilai Bupati Safriadi Oyon terkesan angkuh dan tak mencerminkan sosok pemimpin yang merakyat.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah penjelasan Bupati yang menyatakan bahwa mobil dinas yang baru dibeli bukan untuk dirinya, melainkan untuk Wakil Bupati dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Kami menilai Bupati Aceh Singkil sangat angkuh. Gaya bicaranya seperti pemimpin perusahaan, bukan pemimpin rakyat,” terang Ahmad Fadil saat diwawancarai, Kamis (16/8).
Selain itu, Bupati Safriadi juga dinilai menyamakan Aceh Singkil dengan daerah lain yang tingkat kemiskinannya justru lebih rendah, sebuah perbandingan yang menurut Formas tidak relevan dan terkesan mengesampingkan kondisi lokal.
Ahmad Fadil juga mengecam sikap Bupati yang dianggap mengintimidasi pengkritik pemerintah dengan nada sombong.
“Bupati bilang, ‘Nanti saya suruh tangkap Kapolres baru tahu.’ Ini jelas intimidasi terhadap kritik dari masyarakat,” tegasnya.
Data dari laman sirup.lkpp.go.id menunjukkan anggaran pengadaan mobil dinas senilai Rp 2,2 miliar untuk Wakil Bupati dan Forkopimda, serta pembelian iPad dan iPhone premium senilai Rp 90 juta pada tahun anggaran 2025.
Pengadaan ini dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Singkil melalui metode pengadaan langsung.
Ahmad Fadil menilai, anggaran tersebut sebaiknya dialihkan untuk perbaikan infrastruktur yang lebih mendesak, seperti jalan berlubang di sekitar rumah Pribadi maupun pendopo Bupati.
“Daripada membeli mobil dinas dan gadget mewah, lebih baik bangun jalan yang rusak. Itu baru pemimpin yang berpihak pada rakyat,” pungkasnya. (EW)