A1news.co.id|Palembang – Kegiatan pada hari ini Jauh sebelum aroma gurih kaldu sapi dan desir lembut bakso yang direbus memenuhi ruangan, ada alunan lain yang mengawali hari di kedai Bakso Solo Barali,Di sudut Jalan Rajawali, Palembang, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an menjadi ritual pembuka, dibacakan serempak oleh puluhan karyawan sebelum mereka mulai meracik pesanan, dilaksanakan di Outlet Bakso Solo Barali Jl. R.H.A. Arifai Tjek Yan Palembang.
“Ini bukanlah pondok pesantren, melainkan dapur dari salah satu ikon kuliner Palembang,suasana religius itu terasa semakin kental. Puluhan karyawan, yang sehari-hari sibuk di balik gerobak bakso dan panggangan ayam, hari itu mengenakan pakaian terbaiknya,jumat (22/08/2025).
“yang diwawancarai oleh awak media Mereka bukan untuk menyambut pelanggan, melainkan untuk diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an,Pemandangan wisuda tahfidz yang digelar oleh pemilik Bakso Solo Barali dan Ayam Bakar Rajawali ini menjadi bukti nyata sebuah filosofi bisnis yang tak biasa rezeki dunia dikejar, bekal akhirat tak boleh ditinggal.
“Tahfiz memang biasanya identik dengan pesantren. Namun kali ini dari dunia usaha juga bisa, jadi tidak mengenal batas dan profesi,” ujar Coach Saefullah, Konsultan Bisnis yang mendampingi usaha milik Supriyanto ini,Kisah Bakso Solo Barali adalah perjalanan panjang yang membentang sejak tahun 1985. Empat dekade lalu, usaha ini dirintis dengan belasan karyawan. Kini, ia telah menjelma menjadi legenda kuliner yang menaungi sekitar 90 karyawan.
“Namun, pertumbuhannya tidak hanya diukur dari jumlah mangkuk yang terjual, melainkan juga dari kedekatan para pekerjanya dengan Sang Pencipta,Di sini, mampu membaca Al-Qur’an bukan sekadar anjuran, melainkan sebuah kewajiban bagi setiap karyawan. Program tahfidz menjadi bagian tak terpisahkan dari deskripsi pekerjaan mereka.
“Setiap karyawan memiliki kewajiban untuk bisa membaca Al-Qur’an. Pencapaiannya pun beragam, mulai dari yang sudah menghafal satu juz hingga ada yang hafal 30 juz,Ritual pagi hari adalah cerminan dari budaya perusahaan ini. Sebelum pintu kedai dibuka untuk umum, seluruh tim berkumpul.
“Tangan-tangan yang nanti akan cekatan meracik bakso dan membakar ayam itu lebih dulu menengadah, memanjatkan doa bersama untuk keberkahan usaha dan kepuasan setiap lidah yang datang,Bagi kami, berbisnis bukan hanya soal mencari keuntungan dunia, tetapi juga bagaimana membawa nilai ibadah di dalamnya. Kami ingin karyawan bukan sekadar bekerja, tapi juga dekat dengan Al-Qur’an.(Ah)