A1news.co.id|Aceh Singkil – Setelah bertahun-tahun terputus dari akses yang layak, harapan masyarakat Desa Takal Pasir akhirnya terwujud. Akses jalan alternatif menuju Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Muhabbah kini telah diperbaiki.
Membuka kembali jalur yang sempat tak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki selama enam tahun terakhir.
Pencapaian ini tak lepas dari peran Kepala Desa Takal Pasir, Rabidin, yang dinilai sukses melakukan pendekatan dan lobi kepada legislatif.
Berkat upaya diplomatisnya, anggota DPRK Aceh Singkil dari PDIP, Taufik, memberikan dukungan , termasuk pembiayaan proses perbaikan jalan.
“Alhamdulillah, jalan ini kini sudah bisa digunakan. Semua biaya penimbunan ditanggung oleh Pak Taufik.
Ini bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah desa dan dewan,” ungkap Rabidin saat dikonfirmasi , Rabu (24/9/2025).
Jalan alternatif ini sebelumnya menjadi jalur utama para santri dari Takal Pasir menuju Ponpes Darul Muhabbah. Namun, kerusakan parah dan minimnya perhatian selama bertahun-tahun membuat jalur ini tidak bisa dilalui, apalagi saat musim hujan.
Santri terpaksa memutar jauh melalui Desa Siti Ambia atau area perkebunan Nafasindo.
“Setiap musim banjir, jalan itu terendam total. Anak-anak harus mencari jalur lain yang jauh lebih panjang.
Alhamdulillah sekarang sudah bisa dilalui lagi,” kata Ustaz Zarkasyi, pimpinan Ponpes Darul Muhabbah.
Ia menambahkan, pagi sebelum perbaikan dilakukan, pihak pondok bertemu langsung dengan Taufik. “Beliau menyanggupi membantu sepenuhnya, dan hari ini kita bisa melihat hasilnya,” ucapnya lega.
Perbaikan jalan ini juga tak lepas dari kontribusi warga. Salah satu warga, Kadali, menghibahkan lahan sepanjang 280 meter dengan lebar delapan meter untuk mendukung pembangunan jalan.
“Ini bukti bahwa pembangunan tak bisa dilakukan sendiri. Dengan gotong royong dan niat baik, insya Allah semua bisa tercapai,” kata Rabidin.
Kades Rabidin juga menegaskan pihaknya akan segera memperbaiki jembatan kayu yang menjadi jalur sementara. “Kami akan ganti tiang dan papan lantai agar akses lebih aman, terutama untuk anak-anak,” katanya.
Apresiasi Warga, 80 Persen lebih baik
warga pun menyambut baik langkah yang diambil oleh sang kades.
Ali Basa (61), warga Takal Pasir, mengungkapkan rasa syukur atas kebijakan ini.
“Selama enam tahun kami menunggu. Kini anak-anak kami tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk menimba ilmu ke pesantren.
Walaupun belum 100 persen, tapi 80 persen sudah sangat memadai. Langkah konkret dari kades ini patut diapresiasi,” ujarnya.
Ali juga berharap pemerintah desa dapat melengkapi fasilitas dengan penerangan jalan dan pembangunan jembatan permanen ke depannya.
Meski perbaikan jalan menjadi langkah besar, pemerhati kawasan Transmigrasi Daerah Aliran Sungai (DAS) menyoroti masih banyaknya infrastruktur dasar yang dibutuhkan di wilayah tersebut.
“Kita harap perhatian tidak berhenti di sini. Banyak desa lain di Aceh Singkil, termasuk sekitar DAS, masih butuh akses jalan dan jembatan layak,” sebut seorang pemerhati lokal.
Pencapaian ini memperkuat citra Kades Rabidin sebagai sosok pemimpin yang visioner dan proaktif. Tidak hanya memimpin, ia juga turun langsung, melobi, bernegosiasi, serta memastikan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, akses pendidikan agama menjadi lebih mudah. Jalan yang kurang di perhatikan kini menjadi jalan harapan bagi generasi muda Takal Pasir.
“Semoga ini jadi amal jariyah untuk semua pihak yang terlibat,” pungkas Ustaz Zarkasyi. (Irfan)