A1news.co.id|Takengon – Produsen kopi Arabika kebanggaan Aceh, menghadapi masalah serius terkait transparansi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kopi.
Aliansi Masyarakat Gayo (AMG) semakin meningkatkan tekanan, menuntut tindakan nyata dari Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah.
Koordinator AMG Aceh Tengah, Toga, menegaskan bahwa akses informasi mengenai PAD kopi sangat sulit didapatkan.
“Data hasil kopi, sebagai penyumbang PAD terbesar, justru tersembunyi dari publik,” ujarnya. Kesulitan ini mencakup minimnya informasi di platform resmi, pemberitaan, dan media digital lainnya.
Toga juga menyoroti ironi di era digital ini. “Pemerintah daerah seharusnya memberikan kemudahan akses informasi. Namun, informasi mengenai besaran PAD kopi per tahun justru tidak tersebar luas,” katanya.
AMG mendesak pemerintah daerah untuk segera meningkatkan kinerja Kominfo agar pengaksesan data PAD kopi lebih mudah. “Upgrade Kominfo adalah kunci.
Dengan akses yang mudah, masyarakat dapat mengontrol dan mengkaji PAD yang dihasilkan,” tegas Toga.
Lebih lanjut, Toga mendesak DPRK Aceh Tengah untuk membahas isu ini dalam sidang komisi. “Masyarakat perlu mengetahui dan mengontrol apakah kopi masih mendominasi pendapatan daerah,” katanya.
AMG bahkan menyerukan pembentukan panitia khusus (pansus) oleh DPRK. “DPRK Aceh Tengah harus membentuk pansus guna menyelamatkan ‘paru-paru’ pendapatan terbesar kabupaten ini,” serunya.
Toga memperingatkan potensi kebocoran PAD jika masalah ini tidak ditangani serius. “Jangan sampai hasil PAD kabupaten ini mengalir cuma-cuma kepada oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.
“PAD yang baik adalah kunci kemajuan daerah. Saya berharap sistem informasi tentang PAD kopi segera diperbaiki dan dibuka ke publik.”
Mengapa Data PAD Kopi Begitu Penting?
Toga menjelaskan beberapa alasan krusial mengapa transparansi data PAD kopi sangat penting:
– Perencanaan dan Penyusunan Anggaran Daerah: Data PAD kopi adalah fondasi utama dalam menyusun APBD yang realistis dan efektif.
– Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah: PAD kopi menjadi indikator penting untuk mengukur kemandirian finansial daerah dan efektivitas pengelolaan sumber daya lokal.
– Penentuan Kebijakan Pembangunan dan Investasi: Informasi PAD kopi membantu merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan dan mengidentifikasi sektor potensial untuk investasi.
– Pengawasan dan Akuntabilitas Publik: Transparansi data PAD kopi memungkinkan masyarakat dan lembaga pengawas untuk mengontrol pengelolaan keuangan daerah dan mencegah kebocoran.
– Identifikasi Potensi Pendapatan Baru: Analisis data PAD kopi secara berkala dapat membantu mengidentifikasi sumber pendapatan baru yang belum tergarap optimal.
– Peningkatan Pelayanan Publik: PAD kopi yang optimal akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan publik di Aceh Tengah.
Dengan alasan-alasan tersebut, AMG mendesak DPRK Aceh Tengah untuk segera bertindak dan memastikan transparansi data PAD kopi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.(WD)