A1news.co.id|Takengon – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih (BEM Pertanian UGP) menyatakan kesiapannya untuk turut serta mengawal jalannya pemilihan reje kampung di Kecamatan Kebayakan, khususnya di Desa Lot Kala. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua BEM Pertanian UGP, Muliadi Bahtra.
Muliadi menegaskan, netralitas seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilihan sangat penting dijaga agar demokrasi di tingkat kampung benar-benar berjalan sesuai aturan. Ia menyoroti peran Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai lembaga di bawah Kementerian Agama yang harus tetap bersikap profesional dan tidak berpihak pada salah satu calon.
Selain itu, ia juga mengingatkan Panitia Pemilihan Reje (P2R) untuk bekerja lebih hati-hati dan transparan. *“Setiap tahapan harus dilaksanakan dengan teliti, mulai dari proses verifikasi calon sampai pada hari pemilihan. Jangan sampai ada kelalaian yang menimbulkan persoalan bagi masyarakat di kemudian hari,”* jelasnya.
Muliadi menambahkan, ada satu syarat penting yang tidak boleh diabaikan, yaitu tes baca Al-Qur’an bagi calon reje. Menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk konsistensi dalam menjunjung tinggi nilai syariat Islam yang berlaku di Aceh, sekaligus menjaga marwah adat dan budaya Gayo. *“Pemimpin kampung bukan hanya soal administrasi, tetapi juga teladan dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat,”* tegasnya.
Dengan keterlibatan mahasiswa dalam melakukan fungsi kontrol sosial, BEM Pertanian UGP berharap pemilihan reje kampung di Desa Lot Kala dapat berlangsung jujur, adil, serta melahirkan pemimpin yang mampu dipercaya masyarakat dan sejalan dengan nilai-nilai Islam serta kearifan lokal Gayo.(WD)