A1news.co.id|Takengon – Pemerintahan Mahasiswa Universitas Gajah Putih (Pema UGP) menyatakan komitmennya untuk ikut mengawal jalannya proses pemilihan reje kampung di Kecamatan Kebayakan, khususnya di Desa Lot Kala. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pema UGP, Angga, dalam keterangan resminya.
Menurut Angga, Pema UGP menekankan pentingnya netralitas dalam pelaksanaan pemilihan reje kampung. Ia menegaskan bahwa KUA sebagai lembaga di bawah Kementerian Agama harus menjaga sikap netral agar proses demokrasi di tingkat kampung berjalan dengan baik tanpa ada intervensi yang merugikan salah satu pihak.
Selain itu, Angga juga mengingatkan Panitia Pemilihan Reje (P2R) untuk bekerja secara teliti dan profesional. *“P2R harus jeli dan teliti dalam setiap tahapan, mulai dari verifikasi hingga pelaksanaan pemilihan, agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari,”* ujarnya.
Lebih lanjut, Pema UGP menekankan bahwa salah satu syarat yang tidak boleh terlewatkan dalam proses pemilihan reje kampung adalah tes baca Al-Qur’an. Hal ini penting karena Aceh, khususnya Tanoh Gayo, merupakan wilayah yang menjunjung tinggi syariat Islam sekaligus memelihara adat dan budaya. Dengan demikian, pemimpin kampung yang terpilih diharapkan tidak hanya memiliki kapasitas kepemimpinan, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai agama dan adat istiadat setempat.
Pema UGP berharap, dengan keterlibatan mahasiswa dalam fungsi pengawasan sosial, pemilihan reje kampung di Desa Lot Kala dapat berjalan transparan, demokratis, serta menghasilkan pemimpin kampung yang benar-benar dipercaya oleh masyarakat.(WD)