A1news.co.id|Takengon – Kepala Rutan Takengon, Rusli, telah menerima kunjungan Studi Lapangan dari delegasi Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Muhammadiyah Takengon.
Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada mahasiswa mengenai implementasi hak-hak narapidana dan tinjauan langsung terhadap proses pembinaan yang dilaksanakan di Rutan Takengon.
Inisiatif ini penting sebagai bentuk transparansi dan kolaborasi antara institusi pemasyarakatan dengan lembaga pendidikan, memastikan bahwa pengetahuan akademis sejalan dengan praktik di lapangan.
Khususnya dalam konteks perlakuan dan pemenuhan hak-hak dasar bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Fokus utama studi lapangan ini adalah mendapatkan penjelasan mendalam dari Kepala Rutan dan jajaran terkait mengenai berbagai aspek pemenuhan hak narapidana.
Mulai dari hak atas kesehatan, pendidikan, beribadah, hingga hak untuk memperoleh pengurangan masa pidana (remisi) dan integrasi.
Selain sesi diskusi, delegasi STIH Muhammadiyah Takengon juga berkesempatan untuk melihat langsung proses pembinaan narapidana di Rutan Takengon.
Dengan meninjau salah satu program unggulan, yaitu Kanata Bakery (Pabrik Roti di Rutan Takengon).
Kunjungan ke Kanata Bakery ini menjadi sorotan karena memperlihatkan wujud nyata dari program keterampilan yang bertujuan mempersiapkan WBP agar memiliki keahlian dan kemandirian setelah bebas.
Laporan atensi ini menegaskan komitmen Rutan Takengon dalam melaksanakan tugas dan fungsi pemasyarakatan secara profesional, khususnya dalam menjamin hak-hak WBP dan menjalankan program pembinaan yang inovatif.
Diharapkan, kegiatan studi lapangan ini dapat memperkuat pemahaman akademis mahasiswa STIH Muhammadiyah Takengon mengenai peran Pemasyarakatan, serta menjadi pemicu bagi peningkatan kualitas dan efektivitas program pembinaan di masa depan.
Kepala Rutan mengapresiasi kolaborasi ini sebagai upaya bersama dalam mewujudkan sistem pemasyarakatan yang lebih humanis dan berorientasi pada reintegrasi sosial.(WD)