A1news.co.id|Takengon – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Nagan Raya menyatakan dukungan penuh terhadap kelanjutan pembangunan Masjid Giok yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun namun belum juga selesai.
HMI menilai, masjid ini sangat penting sebagai pusat kegiatan keagamaan dan peradaban Islam di daerah.
Namun, HMI juga menegaskan bahwa pemerintah daerah harus jujur dan terbuka kepada masyarakat terkait kendala yang membuat proyek ini belum rampung, serta menjelaskan berapa banyak dana yang sudah digunakan selama pembangunan berlangsung.
Ketua Umum HMI Cabang Nagan Raya, Muhammad Agus Rifa’i, menyebutkan bahwa masyarakat sudah terlalu lama menunggu selesainya pembangunan masjid tersebut.
Ia menilai pemerintah perlu menjelaskan secara terbuka agar tidak muncul dugaan negatif di masyarakat.
Masjid Giok sudah dibangun lebih dari sepuluh tahun, tapi sampai sekarang belum siap. Pemerintah harus menjelaskan apa kendalanya, dan berapa banyak uang yang sudah dipakai. Masyarakat berhak tahu, tegas Agus Rifa’i.
HMI juga mendukung rencana pemerintah daerah untuk menggunakan 80% dana CSR perusahaan guna melanjutkan pembangunan Masjid Giok.
Namun, Agus menekankan bahwa pengelolaannya harus transparan, bisa diawasi, dan tidak disalahgunakan.
Kami mendukung penggunaan dana CSR untuk masjid, tapi harus ada keterbukaan. Semua pihak harus tahu ke mana dana itu digunakan. Jangan sampai ada penyimpangan, lanjutnya.
Agus menegaskan, Masjid Giok harus jadi simbol kemajuan Islam di Nagan Raya, bukan jadi proyek yang tak kunjung selesai.
HMI akan terus mengawal agar pembangunan ini tuntas dan uang rakyat benar-benar digunakan untuk kepentingan umat, tutupnya.(*)