A1news.co.id|Takengon – Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Aceh Tengah, Edwin Syahputra, melancarkan kritik tajam hari ini, menyikapi tidak adanya realisasi hadiah dan piala yang dijanjikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah kepada klub-klub yang telah berprestasi dan meraih juara dalam kompetisi lokal.
PSSI menilai penundaan ini bukan hanya mengecewakan, tetapi juga merosak semangat dan motivasi para pemain serta pengurus klub yang telah berjuang keras.
“Kami sudah membawa beberapa perwakilan klub yang berhak atas hadiah, dan sudah bertemu dengan Bapak Bupati dan Wakil Bupati di kediaman mereka. Kami menagih janji pembagian hadiah turnamen,” tegas Edwin Syahputra, Ketua PSSI Aceh Tengah.
Edwin Syahputra mengungkapkan bahwa respons yang mereka terima kala itu adalah jaminan penuh dan cepat.
“Janji yang kami terima sangat jelas: ‘Itu urusan gampang dan akan kita bagikan dalam waktu dekat.’ Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa pimpinan daerah mengetahui dan menyanggupi pemberian hadiah kemenangan ini,” lanjutnya.
Namun, komitmen tersebut hingga kini tidak terbukti. Edwin Syahputra menekankan bahwa janji yang terucap kini terasa seperti “kebohongan publik” bagi komunitas sepak bola.
“Sampai detik ini, hadiah kemenangan, termasuk piala Bupati yang dijanjikan, tidak ada realisasinya. Lebih parah lagi, saat kami mencoba menindaklanjuti, komunikasi seolah dipersulit.
Sekarang sangat sulit bahkan nyaris mustahil untuk kembali bertemu beliau guna menanyakan kejelasan hadiah yang sudah menjadi hak klub juara,” ungkap Edwin dengan nada kecewa.
PSSI Aceh Tengah menuntut agar Bupati dan Wakil Bupati segera menunaikan janji yang telah diberikan kepada klub-klub. Kegagalan merealisasikan hadiah ini dianggap PSSI sebagai bentuk pengabaian terhadap prestasi olahraga dan pencederaan janji pimpinan daerah.
“Kami meminta pimpinan daerah untuk berhenti mengulur waktu dan segera menyerahkan hadiah serta piala kemenangan kepada klub yang berhak. Jangan biarkan prestasi yang diraih dengan keringat dan kerja keras dibalas dengan janji yang tak ditepati,” tutup Edwin Syahputra.(WD)






















