A1news.co.id|Takengon – Kabupaten Aceh Tengah kini memasuki fase darurat kemanusiaan setelah tujuh hari berturut-turut dilanda bencana hidrometeorologi yang menyebabkan wilayah tersebut terisolasi total.
Hingga hari ini, Minggu 30 november 2025, belum ada bantuan logistik yang berhasil masuk ke Aceh Tengah karena seluruh akses jalan dari semua arah putus total, jaringan komunikasi terputus, dan aliran listrik padam.
Situasi semakin mengkhawatirkan karena dalam dua hari ke depan, Aceh Tengah diprediksi memasuki krisis bahan pangan, mengingat suplai makanan tidak dapat masuk dan stok yang tersisa semakin menipis.
Sementara itu, masyarakat mulai melakukan panic buying, memicu potensi konflik sosial di beberapa titik akibat kekhawatiran akan habisnya kebutuhan pokok, seperti sandang pangan, bahan bakar minyak, gas, dan lain sebagaianya.
Data sementara mencatat 18 korban meninggal dunia, 4 orang masih dalam pencarian dan 6.104 jiwa pengungsi membutuhkan bantuan mendesak.
Hingga saat ini, upaya evakuasi dan pencarian korban masih sangat terbatas karena kondisi medan yang rusak parah di sembilan wilayah terisolir.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyerukan bantuan segera dari pihak provinsi, pusat, dan lembaga kemanusiaan nasional untuk menghindari memburuknya situasi dalam waktu dekat.(WD)






















