A1news.co.id|Blangkejeren –Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh terus memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan infrastruktur setempat.
Berdasarkan data terbaru hingga 1 Desember 2025, korban meninggal dunia tercatat sebanyak tiga orang, sementara satu korban masih dalam proses pencarian.
Total pengungsi yang terdampak mencapai 14.850 jiwa, terdiri dari 3.857 kepala keluarga, mencerminkan betapa luasnya dampak bencana ini terhadap masyarakat di wilayah Kabupaten Gayo Lues.
Kerusakan yang terjadi pada hunian penduduk sangat besar, dengan lebih dari 100.000 rumah terdampak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.286 rumah mengalami kerusakan berat, sementara sekitar 1.500 rumah dilaporkan hilang atau hanyut terbawa arus banjir. Beberapa lokasi bahkan mengalami erosi dan tergerus derasnya air, mengubah kontur wilayah secara signifikan.
Infrastruktur vital pun tidak luput dari kerusakan. Sebanyak 41 unit jembatan mengalami kerusakan berat atau putus, termasuk jembatan rangka baja dan jembatan gantung yang menjadi akses utama masyarakat.
Kerusakan ini menyebabkan akses transportasi terganggu sehingga memperlambat proses evakuasi dan distribusi bantuan.
Fasilitas umum juga mengalami kerusakan, dengan 5 unit tempat ibadah rusak dan 1 puskesmas mengalami kerusakan parah, menghambat layanan kesehatan masyarakat setempat.
Selain itu, 6 unit sekolah mengalami kerusakan berat yang mengganggu kegiatan belajar di daerah terdampak.
Pasokan listrik di 7 kecamatan mengalami gangguan hingga dilakukan pemadaman bergilir. Gangguan juga terjadi pada penyediaan air bersih di tujuh kecamatan, menambah beban masyarakat yang tengah terdampak bencana.
Sistem komunikasi di seluruh Kabupaten Gayo Lues juga putus total, menghambat koordinasi dan respons cepat tanggap darurat di lapangan.
Situasi ini menuntut sinergi dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat, daerah, relawan, maupun masyarakat luas, guna mempercepat pemulihan dan penanganan kebutuhan mendesak warga terdampak.(SH)
