A1news.co.id|Palembang – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IV bertajuk “Daerah Berdaya, Indonesia Sejahtera.
Musda ini dihadiri jajaran pengurus pusat Hanura, mulai dari Ketua Dewan Penasehat Irjen Pol (Purn) Marwan Fariz, MBA, Wakil Ketua Bidang Perempuan dan Anak, dilaksanakan di hotel beston Palembang.
“Yunis Riana, Wasekjen Ir. H. Bambang Irianto, hingga Koordinator III Wilayah Sumatera. Ketua DPD Hanura Sumsel Ahmad Al Azhar bersama pengurus kabupaten/kota turut hadir memimpin jalannya acara Marwan Fariz menegaskan Hanura tak punya waktu lagi untuk lengah jika ingin bangkit pada Pemilu 2029.
Ia menekankan pentingnya konsolidasi dari tingkat Provinsi hingga ranting, minggu (20/07/2025).
“Yang diwawancarai oleh awak media Sumsel sudah empat kali menggelar Musda, saatnya bangkit. Konsolidasi ini pondasi menuju kemenangan 2029.
Menurutnya, 2025 jadi momentum penting menyusun program dan strategi pemenangan. Ia juga berharap Hanura mampu melahirkan pemimpin baru dari kalangan muda yang bisa mendorong partai lebih progresif.
“Musda IV ini ditargetkan melahirkan rekomendasi strategis demi memperkuat posisi Hanura, baik di daerah maupun pusat.
Sementara itu, Ketua DPD Hanura Sumsel Ahmad Al Azhar secara tegas memasang target tinggi. Ia ingin mengembalikan marwah partai yang sempat terpuruk pada Pemilu 2019.
“Kami tidak ingin mengulangi kegagalan. Target kami jelas: dari 25 menjadi 41 kursi DPRD di seluruh Sumsel,Al Azhar mengakui Hanura kehilangan banyak kursi di berbagai daerah pada pemilu sebelumnya.
Itu jadi pelajaran berharga yang memaksa partai melakukan evaluasi total dan memperkuat strategi.
“Konsolidasi sudah berjalan. Regenerasi kader, peran perempuan, anak muda semua jadi prioritas. Hanura tak bisa lagi hanya mengandalkan nama besar pendiri.
Harus nyata, harus dirasakan rakyat,Untuk mencapai target tersebut, Hanura akan fokus memperkuat basis suara, mendekat ke rakyat lewat program-program konkret yang menjawab kebutuhan langsung masyarakat.
“Ini bukan soal angka kursi semata. Ini soal pembuktian bahwa Hanura masih ada, masih relevan, dan tetap berjuang untuk rakyat.(Ah)